kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.702   26,00   0,16%
  • IDX 8.672   38,76   0,45%
  • KOMPAS100 1.190   6,72   0,57%
  • LQ45 852   5,18   0,61%
  • ISSI 309   0,97   0,31%
  • IDX30 442   2,17   0,49%
  • IDXHIDIV20 514   0,96   0,19%
  • IDX80 133   0,76   0,58%
  • IDXV30 142   1,00   0,71%
  • IDXQ30 141   0,43   0,30%

Minyak Naik di Level Tertinggi 2 Pekan Senin (8/12): Brent US$63,79 & WTI US$60,15


Senin, 08 Desember 2025 / 08:52 WIB
Minyak Naik di Level Tertinggi 2 Pekan Senin (8/12): Brent US$63,79 & WTI US$60,15
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Rising stock graph and 3D printed oil barrels miniature are seen in this illustration taken June 23, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak bertahan di level tertinggi dalam dua pekan pada perdagangan Senin (8/12/2025), didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga minggu ini, kebijakan yang diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Di saat yang sama, pasar mencermati risiko geopolitik yang berpotensi mengganggu suplai minyak dari Rusia dan Venezuela.

Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent naik tipis 4 sen, atau 0,06%, menjadi US$63,79 per barel pada pukul 0008 GMT.

Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di US$60,15 per barel, naik 7 sen atau 0,12%.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Bergerak Hati-Hati Senin (8/12) Pagi, Menjelang Keputusan The Fed

Kedua harga acuan tersebut menutup sesi perdagangan Jumat pada level tertinggi sejak 18 November.

Pasar kini memperkirakan kemungkinan 84% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Selasa–Rabu, menurut data LSEG.

Namun, keputusan tersebut diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling sarat perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga investor fokus pada arah kebijakan dan dinamika internal bank sentral AS.

Di Eropa, kemajuan dalam pembicaraan damai Ukraina masih lambat, dengan isu jaminan keamanan Kyiv dan status wilayah yang dikuasai Rusia belum terselesaikan.

“Hasil negosiasi yang berlangsung saat ini dapat berdampak besar pada pasar minyak,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

“Berbagai kemungkinan dari upaya terbaru Trump untuk mengakhiri perang bisa memicu perubahan pasokan minyak lebih dari 2 juta barel per hari.”

Baca Juga: Dolar AS Menguat Tipis Senin (8/12) Pagi, Menjelang Pertemuan The Fed

Sementara itu, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa tengah membahas rencana mengganti batas harga (price cap) untuk ekspor minyak Rusia menjadi pelarangan penuh layanan maritim, menurut sumber Reuters.

Langkah ini berpotensi menghambat suplai dari produsen minyak terbesar kedua di dunia tersebut.

AS juga meningkatkan tekanan terhadap anggota OPEC, Venezuela, termasuk serangan terhadap kapal yang dituduh terlibat penyelundupan narkoba serta ancaman tindakan militer untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolás Maduro.

Di sisi lain, refiner independen China meningkatkan pembelian minyak Iran yang terkena sanksi dari tangki penyimpanan darat menggunakan kuota impor baru, menurut sumber perdagangan dan analis. Langkah ini membantu meredakan kelebihan pasokan di pasar.

Selanjutnya: 8 Ide Kado Natal Buat Tech Geek, Si Penggila Teknologi Canggih

Menarik Dibaca: 8 Ide Kado Natal Buat Tech Geek, Si Penggila Teknologi Canggih




TERBARU

[X]
×