kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Misi Ambisius! China dan Rusia Berencana Bangun Pusat Energi Nuklir di Bulan


Kamis, 24 April 2025 / 13:55 WIB
Misi Ambisius! China dan Rusia Berencana Bangun Pusat Energi Nuklir di Bulan
ILUSTRASI. China bersama Rusia telah merinci rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di permukaan bulan. REUTERS/Marina Lystseva TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam langkah ambisius yang menandai babak baru dalam persaingan global di luar angkasa, China bersama Rusia telah merinci rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di permukaan bulan.

Mengutip ladbible, proyek ini dirancang untuk menyuplai energi bagi stasiun penelitian permanen yang disebut International Lunar Research Station (ILRS), dan dijadwalkan beroperasi penuh pada tahun 2035.

Aliansi Strategis Antara China dan Rusia

Rencana ini dipresentasikan dalam forum internasional di Shanghai oleh ilmuwan-ilmuwan dari Badan Antariksa Nasional China (CNSA). Dalam paparan tersebut, mereka menjelaskan bahwa misi Chang’e-8, yang akan diluncurkan pada tahun 2028, akan menjadi fondasi bagi pembangunan pangkalan manusia pertama China di bulan.

Baca Juga: Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS

Kerja sama antara China dan Rusia bukan hanya soal eksplorasi ilmiah, namun juga menunjukkan koalisi geopolitik baru di luar angkasa yang secara tidak langsung menantang dominasi lama Amerika Serikat melalui program Artemis dan NASA.

Nuklir sebagai Solusi Energi Permanen di Bulan

Salah satu tantangan utama dalam membangun stasiun berawak secara permanen di bulan adalah penyediaan energi. Meski panel surya berskala besar akan dipasang di permukaan bulan, para ilmuwan mengakui bahwa reaktor nuklir akan menjadi tulang punggung suplai energi jangka panjang.

Wu Weiren, kepala perancang program eksplorasi bulan China, menjelaskan:

“Pertanyaan penting untuk ILRS adalah sumber daya listrik. Dalam hal ini, Rusia memiliki keunggulan alami. Mereka memimpin dunia dalam teknologi reaktor nuklir luar angkasa.”

Baca Juga: Iran dan AS Siap Lanjutkan Perundingan Nuklir di Roma untuk Akhiri Kebuntuan Panjang

Rusia, melalui Roscosmos, mengonfirmasi bahwa mereka tengah mengembangkan reaktor nuklir bulan yang akan diluncurkan dan dioperasikan bersama China. Rencana ini juga mencakup pengiriman kapal kargo bertenaga nuklir ke orbit, yang dijuluki sebagai “tugboat luar angkasa.”

Kapal Kargo Nuklir: Infrastruktur Masa Depan di Orbit

Yury Borisov, mantan kepala Roscosmos, menyampaikan bahwa kapal ini akan menjadi:

“Struktur siklopik raksasa yang mampu memindahkan kargo besar dari satu orbit ke orbit lain, mengumpulkan sampah antariksa, dan melakukan banyak aplikasi lainnya.”

Sistem seperti ini akan memperkuat jaringan logistik luar angkasa, membuat pembangunan dan suplai misi di bulan menjadi lebih berkelanjutan dan efisien.

Selanjutnya: Sat Nusapersada (PTSN) Targetkan Pendapatan dan Laba Bersih Naik 25% pada 2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Capricorn di Tahun 2025 Seputar Keuangan dan Karier



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×