kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.888   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.660   25,27   0,38%
  • KOMPAS100 960   3,90   0,41%
  • LQ45 748   3,36   0,45%
  • ISSI 211   0,71   0,34%
  • IDX30 389   1,63   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   1,53   0,33%
  • IDX80 109   0,53   0,49%
  • IDXV30 114   0,33   0,29%
  • IDXQ30 128   0,39   0,31%

Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS


Kamis, 24 April 2025 / 09:30 WIB
Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS
ILUSTRASI. Bendera Iran berkibar di depan kantor pusat Badan Energi Atom Internasional (BAAI), sebelum dimulainya rapat dewan pengawas, di Wina, Austria, 1 Maret 2021. Iran memperkuat sistem keamanan di sekitar dua kompleks terowongan bawah tanah yang terhubung dengan fasilitas nuklir utamanya di Natanz.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Iran memperkuat sistem keamanan di sekitar dua kompleks terowongan bawah tanah yang terhubung dengan fasilitas nuklir utamanya di Natanz, menurut laporan dari Institut Sains dan Keamanan Internasional yang dirilis Rabu. 

Laporan ini muncul menjelang putaran ketiga pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terkait pembatasan program pengayaan uranium Teheran.

Laporan tersebut, yang berdasarkan citra satelit komersial terbaru, mengungkap bahwa kompleks tersebut dibangun di bawah Gunung Kolang Gaz La. 

Baca Juga: Iran Pamerkan Kekuatan Teknologi Baru di Kota Produksi Rudal Bawah Tanah

Citra satelit yang diambil pada 29 Maret menunjukkan pintu masuk yang diperkeras, panel dinding tinggi di sepanjang jalan beraspal di puncak gunung, serta penggalian tambahan untuk pemasangan panel baru. Sisi utara kompleks juga terhubung dengan sistem keamanan pabrik Natanz.

Presiden Institut, David Albright, menyatakan bahwa pembangunan kompleks tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun dan tampaknya segera akan beroperasi. Ia menambahkan bahwa lokasi ini dibangun jauh lebih dalam dibandingkan fasilitas nuklir Fordow di dekat Qom.

Akses ke kompleks bawah tanah tersebut saat ini ditutup bagi para inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang selama ini memantau program nuklir Iran. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa fasilitas tersebut bisa digunakan untuk menyimpan uranium yang sangat diperkaya atau bahan nuklir yang tidak diumumkan, termasuk sentrifus canggih untuk memurnikan uranium dengan cepat hingga tingkat senjata.

Direktur Jenderal IAEA Raphael Grossi menyatakan dalam kunjungan ke Washington bahwa potensi penggunaan terowongan oleh Iran tidak dapat dikesampingkan, dan pihaknya telah berulang kali membahas masalah ini dengan Teheran. 

Baca Juga: Menakar Potensi Ekonomi Bawah Tanah dan Tantangannya

Namun, Iran menolak kewajiban hukum untuk melaporkan pembangunan fasilitas sebelum adanya bahan radioaktif, dengan menyatakan bahwa hal tersebut bukan urusan IAEA.

“Jelas bahwa ini adalah lokasi dengan banyak kegiatan penting terkait program nuklir Iran,” kata Grossi. “Prosesnya seperti pingpong – kita protes, mereka terus membangun.”



TERBARU

[X]
×