Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LAS VEGAS. Satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka setelah Tesla Cybertruck terbakar dan meledak di dekat pintu masuk Trump International Hotel Las Vegas, pada Rabu (1/1/2025) pagi.
“Kami diberi tahu bahwa Tesla Cybertruck 2024 berhenti di depan hotel, dan sebenarnya saya dapat memberi tahu Anda bahwa mobil itu berhenti tepat di depan pintu kaca hotel,” kata Sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill dalam konferensi pers seperti yang dikutip dari USA Today.
Dia menambahkan, “Kami melihat asap mulai keluar dari kendaraan dan kemudian ledakan besar dari truk terjadi.”
Ia mengatakan satu orang di dalam EV tersebut tewas dan tujuh orang mengalami luka ringan, tetapi tampaknya tidak ada ancaman lebih lanjut bagi masyarakat.
Terkait insiden tersebut, CEO Tesla Elon Musk angkat bicara.
"Kami kini telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri," tulis Musk di X pada Rabu sore.
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019, Cybertruck adalah kendaraan listrik bertenaga baterai dan truk pertama Tesla.
Baca Juga: Elon Musk Ubah Profil X Jadi 'Kekius Maximus', Dunia Kripto Langsung Geger!
Kendaraan itu menarik perhatian karena gaya pasca-apokaliptiknya. Kendaraan itu dipasarkan dengan rangka baja tahan karat yang "sangat kuat" dan kaca lapis baja yang "pada dasarnya antibatu".
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah 10 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka dalam serangan yang melibatkan truk di New Orleans pada dini hari Tahun Baru, yang mendorong peningkatan pengawasan dari penegak hukum di Las Vegas.
"Kami sangat menyadari apa yang telah terjadi di New Orleans dengan peristiwa yang terjadi di sana, dan jumlah korban di sana serta IED tambahan. Jadi seperti yang dapat Anda bayangkan, dengan ledakan di Las Vegas Boulevard yang ikonik ini, kami mengambil semua tindakan pencegahan yang perlu kami ambil untuk menjaga keamanan komunitas kami," kata McMahill.
Musk berspekulasi bahwa ledakan itu mungkin merupakan tindakan terorisme. Insiden itu sedang diselidiki sebagai kemungkinan tindakan teror, CNN dan ABC News melaporkan mengutip pejabat yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Tonton: Membandingkan Biaya Listrik Tesla Y vs Tesla 3
"Saya tahu Anda mencari banyak jawaban," kata Jeremy Schwartz, Agen Khusus FBI Las Vegas, saat konferensi pers. "Kami tidak punya banyak jawaban. Kami akan terus bekerja sekeras mungkin selama 24 hingga 48 jam ke depan untuk mendapatkan lebih banyak jawaban."
Colette Robertson, dari Orlando, Florida, mengatakan dia berada di kamar hotel di lantai 38 Trump International Hotel pada Rabu pagi ketika dia mendengar ledakan dari bawah.
"Yang bisa kami lihat hanyalah asap mengepul keluar," kata Robertson, berdiri di Las Vegas Strip dekat tempat polisi memasang blokade. "Kami khawatir."