Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Hingga Kamis (2/4), ada lebih dari 5.500 kasus virus corona yang terkonfirmasi dalam 10 juta populasi Israel, dan 122 kasus di sekitar 2,7 juta warga Palestina. Namun, jumlah pengujian yang Palestina lakukan lebih rendah dari Israel.
Persatuan yang Israel dan Palestina galang mendapat sambutan positif. Salah satunya, Ofer Zalzberg dari International Crisis Group.
"Terlepas dari ketegangan, kerjasama diperlukan karena kepentingan pribadi. Karena dua populasi saling terkait, membatasi virus hanya dalam satu masyarakat tidak mungkin," ujar Zalzberg seperti dikutip AFP, Kamis (2/4).
Baca Juga: Mulai besok, Thailand terapkan jam malam secara nasional
Yotam Shefer dari cabang militer Israel yang bertanggungjawab atas urusan sipil di wilayah Palestina (COGAT) juga menegaskan, kerjasama harus kuat. "Koordinasi dengan Otoritas Palestina sangat ketat dan sangat kuat," katanya kepada AFP.
Mantan kepala COGAT Eitan Dangot pun mengatakan pada wartawan, Otoritas Palestina telah "sepenuhnya mengadopsi kebijakan Israel tentang cara menangani virus corona".
Penulis: Aditya Jaya Iswara
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Israel dan Palestina Bersatu Tangani Covid-19"