kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Moody's: Di Asia, ekonomi Jepang dan Singapura paling terpuruk akibat pandemi corona


Selasa, 28 April 2020 / 07:18 WIB
Moody's: Di Asia, ekonomi Jepang dan Singapura paling terpuruk akibat pandemi corona
ILUSTRASI. Suasana sepi kota Singapura akibat kebijakan penguncian. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Di Asia, ekonomi Jepang dan Singapura terpuruk paling dalam akibat pandemi virus corona. Prediksi ini diungkapkan oleh ekonom Moody's Analytics pada Senin (27/4/2020).

Menurut Steve Cochrane, kepala ekonom Moody's Asia Pasifik, kedua negara sudah lemah sebelum wabah memburuk dalam sebulan terakhir. Tindakan penguncian yang lebih ketat yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus kemungkinan akan memperburuk masalah ekonomi mereka masing-masing.

Melansir CNBC, data resmi terbaru di Jepang menunjukkan ekonomi menyusut sebesar 6,3% dari tahun ke tahun dalam tiga bulan hingga Desember. Sementara, perkiraan awal di Singapura menunjukkan bahwa ekonomi mengalami kontraksi 2,2% pada kuartal yang berakhir pada Maret.

Baca Juga: Moody's pangkas proyeksi PDB Afrika Selatan jadi kontraksi 6,5% di tahun fiskal 2020

“Jepang sudah masuk ke jurang resesi; kuartal pertama untuk Singapura sangat lemah, saya pikir kuartal ini akan lebih sulit bagi Singapura mengingat kebijakan penguncian," kata Cochrane kepada CNBC.

Dia menambahkan, “Ada potensi di Jepang, jika virus corona menyebar lebih jauh, mungkin ada lebih banyak penguncian lebih luas lagi daripada jenis penguncian lunak yang diberlakukan di Jepang saat ini,” tambahnya.

Baca Juga: Krisis global diprediksi pulih pada semester I-2021, bagaimana nasib pasar saham?

Lonjakan kasus baru

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, kedua negara telah melaporkan lebih dari 13.000 kasus infeksi. Ini merupakan yang tertinggi di Asia.

Tetapi tidak seperti China yang berhasil mengendalikan wabah dalam beberapa pekan terakhir, Jepang dan Singapura mengalami lonjakan kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Moody's: Tren kredit korporasi Asia Pasifik negatif tahun ini karena pandemi

Menanggapi wabah yang memburuk, pemerintah Singapura menerapkan bahkan memperpanjang kebijakan penguncian sebagian yang mencakup menutup sekolah dan tempat kerja yang dianggap tidak penting. Di Jepang, pemerintah menyatakan keadaan darurat nasional untuk mendesak orang agar tetap di rumah, tetapi masih membiarkan beberapa bisnis tetap buka.

Baca Juga: Moody's kaji pangkas peringkat obligasi dijamin AS senilai US$ 22 miliar

Kondisi ekonomi yang memburuk seperti yang dihadapi Jepang dan Singapura adalah salah satu alasan mengapa Asia Pasifik akan mengalami kuartal kedua yang sulit, kata Cochrane.

Baca Juga: S&P turunkan outlook utang Indonesia jadi negatif, ini kata Gubernur BI

Pernyataan Cochrane muncul seiring dirilisnya peringatan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, Asia - salah satu kawasan yang tumbuh cepat di dunia - tidak akan mencatat pertumbuhan apa pun tahun ini karena pandemi virus corona.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×