Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lembaga pemeringkat kredit Moody’s Ratings menurunkan peringkat utang jangka panjang Nike Inc. satu tingkat pada Kamis (13/11/2025).
Dengan alasan tekanan biaya yang meningkat, termasuk akibat tarif impor yang lebih tinggi serta penurunan kinerja keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam laporan resminya, Moody’s menjelaskan bahwa penurunan peringkat ini mencerminkan tekanan profitabilitas yang dihadapi raksasa pakaian dan alas kaki asal Amerika Serikat (AS) tersebut, meskipun status peringkat kredit Nike masih tergolong layak investasi (investment grade).
Baca Juga: Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga Desember di Ujung Tanduk, Kenapa?
Bersamaan dengan itu, Moody’s juga mengubah prospek (outlook) Nike dari negatif menjadi stabil.
Menurut analis Moody’s, pendapatan Nike turun sekitar 10% pada tahun fiskal 2025, sementara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) anjlok hingga 42%.
Pelemahan tersebut terjadi di tengah meningkatnya persaingan dari merek baru seperti On dan Hoka, yang berhasil merebut sebagian pangsa pasar dari Nike.
“Meski kami memperkirakan margin laba Nike akan pulih secara bertahap, tekanan tarif impor, kebijakan pengeluaran yang lebih hati-hati, serta kompetisi yang kian ketat kemungkinan akan menekan arus kas dan meningkatkan leverage dibandingkan profil kredit historisnya,” tulis Moody’s dalam laporannya.
Baca Juga: Pemerintah AS Kembali Beroperasi, Namun Perpecahan Politik Tetap Menganga
Selain itu, arus kas bebas Nike juga diperkirakan tetap terbatas, karena meningkatnya belanja modal (capital expenditures) dan pembayaran dividen yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
Moody’s memperkirakan rasio utang terhadap EBITDA (debt-to-EBITDA) Nike akan naik ke 2,5 kali pada tahun fiskal 2026, sebelum turun kembali ke kisaran 1,x kali pada 2027, seiring perbaikan efisiensi dan pengelolaan biaya.













