Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Morgan Stanley telah menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent untuk kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 4 per barel menjadi US$ 94 per barel, dengan alasan risiko geopolitik.
“Bahwa tingkat risiko geopolitik di wilayah-wilayah penghasil minyak utama telah meningkat akhir-akhir ini tampak jelas dan tidak kontroversial,” kata bank tersebut dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters, Selasa (9/4).
Harga minyak Brent berjangka naik sedikit di atas US$ 90 per barel pada hari Selasa. Ini setelah memudarnya harapan pembicaraan antara Israel dan Hamas akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza di tengah kekhawatiran konflik yang berkepanjangan dapat mengganggu pasokan dari wilayah penghasil minyak utama di Timur Tengah.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (9/4) Siang, Brent ke US$90,52 dan WTI ke US$86,53
OPEC+, sebuah kelompok yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, pekan lalu mempertahankan kebijakan pasokan minyaknya tidak berubah dan menekan beberapa negara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengurangan produksi.
Morgan Stanley menyatakan, dengan terbatasnya pasokan OPEC, penurunan produksi Rusia, dan peningkatan permintaan musiman di masa depan, mereka memperkirakan akan terjadi pengetatan pada kuartal kedua dan ketiga.
Serangan Ukraina terhadap kilang Rusia mungkin telah mengganggu lebih dari 15% kapasitas Rusia, kata seorang pejabat NATO awal bulan ini.