kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Moskow Tawarkan Gaji Besar untuk Warga yang Mau Berperang di Ukraina


Sabtu, 27 Juli 2024 / 12:30 WIB
Moskow Tawarkan Gaji Besar untuk Warga yang Mau Berperang di Ukraina
ILUSTRASI. Para wajib militer Rusia dipanggil untuk dinas militer selama draft musim gugur tahunan berbaris di tempat berkumpul sebelum keberangkatan mereka ke garnisun, di Omsk, Rusia 10 November 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Kota Moskow menawarkan gaji tinggi untuk warganya yang bersedia terjun ke medan perang di Ukraina.

Mengutip Reuters, warga Moskow yang mendaftar untuk berperang di Ukraina akan menerima uang muka sebesar 1,9 juta rubel atau sekitar Rp 358 juta dari pemerintah kota.

"Total pembayaran akan mencakup uang muka, gaji dari kementerian pertahanan, serta bantuan regional dan federal. Pembayaran baru ini akan segera berlaku," kata kantor Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin dalam sebuah pernyataan hari Selasa (23/7).

Kenaikan gaji itu akan membuat gaji tahunan untuk tentara kontrak Rusia dari Moskow lima kali lipat lebih tinggi dari upah nominal rata-rata Rusia.

Baca Juga: Donald Trump Ajak Kim Jong Un ke Laga Bisbol untuk Redakan Tensi

Program ini diharapkan bisa mengatasi masalah eksodus massal Rusia ke negara-negara tetangga karena enggan dikirim ke medan perang.

Data otoritas terkait menunjukkan sekitar 190.000 telah menjadi sukarelawan untuk berperang di Ukraina tahun ini. Pada tahun 2023, jumlah tentara kontrak mencapai 490.000.

Di sisi lain, beberapa ekonom mengatakan bahwa kenaikan honor itu dapat menciptakan ketidakseimbangan.

Baca Juga: Masyarakat Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Asalkan Perang Berakhir

Mereka berpendapat bahwa upah tinggi bagi tentara yang bertugas di Ukraina telah menjadi tolok ukur perekonomian negara-negara lain. 

Situasi itu dapat memicu spiral pertumbuhan upah di berbagai sektor, karena tuntutan pekerja meningkat agar upah mereka lebih sesuai dengan apa yang dibayar oleh tentara.

Kota Moskow menjadi tempat sebagian besar tenaga kerja terdidik di Rusia terkonsentrasi. Meski begitu, kota ini dipandang tertinggal dibandingkan wilayah lain dalam hal jumlah sukarelawan yang bergabung dengan tentara sebagai persentase dari total populasi.

Pejabat Kota Moskow menyebutkan jumlah total warganya yang bertempur di Ukraina hingga 13 Juni 2024 adalah 45.000 orang.




TERBARU

[X]
×