kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rusia Kritik AS yang Ikut Campur Terlalu Dalam di Perang Ukraina


Jumat, 26 Juli 2024 / 10:18 WIB
Rusia Kritik AS yang Ikut Campur Terlalu Dalam di Perang Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden, berjalan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjelang sesi kerja di Ukraina selama KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu, 21 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengecam Amerika Serikat dan sekutunya yang ikut campur terlalu dalam di perang Ukraina dengan terus mengirim bantuan militer.

Nebenzya melihat bahwa ikut campurnya AS dan sejumlah sekutu mereka tidak terlepas dari keengganan masyarakat Ukraina untuk berjuang dan mati demi kepentingan geopolitik Barat.

"Mengingat keengganan masyarakat Ukraina untuk berjuang dan mati demi kepentingan geopolitik Barat, AS dan sekutunya semakin terlibat dalam konflik tersebut, tidak hanya mengirimkan tentara bayaran tetapi juga instruktur," kata Nebenzya, dikutip TASS hari Kamis (25/7).

Baca Juga: Moskow Naikkan Honor Tentara yang Mendaftar untuk Berperang di Ukraina

Atas dasar itu, pada rapat Dewan Keamanan PBB Nebenzya mengatakan bahwa seluruh komponen militer Barat yang ada di Ukraina adalah target yang sah bagi Pasukan Dirgantara Rusia.

"Mereka, tentu saja, menjadi target yang sah bagi Pasukan Dirgantara Rusia. Akibatnya, Barat semakin banyak melihat berita kematian para perwira militer berpangkat tinggi yang hilang saat berjalan di pegunungan atau meninggal mendadak karena serangan jantung," lanjut Nebenzya.

Utusan Rusia itu juga mengatakan bahwa saat ini lusinan prajurit asing yang terjun membela Ukraina telah kehilangan nyawa mereka.

Dirinya menegaskan kembali bahwa Rusia telah berulang kali memberikan peringatan terkait dampak tersebut. Nebenzya menyayangkan tidak semua negara Barat bisa memahami konsekuensi buruk tersebut.

Baca Juga: Masyarakat Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Asalkan Perang Berakhir

"Kami telah memperingatkan mengenai skenario seperti ini dan berulang kali memperingatkan rekan-rekan kami di Barat mengenai konsekuensinya. Sejauh ini, tidak semua dari mereka menyadari keadaan sebenarnya di garis depan," pungkasnya.

Mengutip data Departemen Luar Negeri AS per 11 Juli 2024, pemerintah AS telah memberikan bantuan militer sekitar US$ 53,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada tanggal 24 Februari 2022.

Dengan tambahan itu, total dukungan militer AS untuk Ukraina mencapai US$ 54,4 miliar. Dana itu keluar sejak invasi awal Rusia ke Ukraina pada tahun 2014.

Dana besar itu dialokasikan untuk pengadaan berbagai jenis sistem pertahanan udara, peluru dan roket, kendaraan tempur darat, jet tempur dan drone, hingga kapal patroli.



TERBARU

[X]
×