kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Mourinho Menantang Takdir, Gelar Juara Liga Premier 2018 Kembali di Depan Mata?


Kamis, 24 Oktober 2024 / 11:29 WIB
Mourinho Menantang Takdir, Gelar Juara Liga Premier 2018 Kembali di Depan Mata?
ILUSTRASI. Kasus dugaan pelanggaran finansial yang melibatkan Manchester City terus menjadi sorotan dalam dunia sepak bola Inggris


Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus dugaan pelanggaran finansial yang melibatkan Manchester City terus menjadi sorotan dalam dunia sepak bola Inggris. Tuduhan terhadap klub ini mencakup periode 2009 hingga 2018, dengan potensi hukuman yang mungkin berujung pada pencabutan gelar-gelar yang telah diraih.

Jose Mourinho, mantan manajer Manchester United, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait peluang timnya meraih gelar Liga Premier 2017-18, seiring dengan perkembangan kasus ini.

Tuduhan Pelanggaran Finansial terhadap Manchester City

Manchester City telah dituduh melanggar aturan finansial Liga Premier, yang mencakup penyimpangan dalam laporan keuangan mereka dari 2009 hingga 2018.

Tuduhan tersebut dilayangkan setelah penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Liga Premier, yang menghasilkan 115 dakwaan resmi terhadap klub. Tuduhan ini mencakup inflasi pendapatan, ketidakpatuhan terhadap regulasi keuangan, serta penyembunyian pembayaran kepada pihak ketiga.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Ambil Kendali, Regulasi Sepak Bola dan Keuangan Klub Segera Jalan

Bagaimana Dampak dari Tuduhan Ini? Jika Manchester City dinyatakan bersalah, sanksi yang diberikan bisa sangat berat, termasuk pencabutan gelar juara Liga Premier yang mereka raih selama periode pelanggaran tersebut.

Hal ini membuka peluang bagi klub-klub yang menjadi pesaing terdekat pada musim-musim tersebut, termasuk Manchester United di musim 2017-18, yang dipimpin oleh Jose Mourinho.

Jose Mourinho dan Klaim Bonus Juara Liga Premier

Jose Mourinho, yang saat ini menjabat sebagai manajer Fenerbahce, secara bercanda menyatakan bahwa ia belum menyerah atas harapannya untuk menerima bonus sebagai juara Liga Premier 2018.

Mourinho mengingatkan bahwa pada musim tersebut, Manchester United finis di posisi kedua di bawah Manchester City. Dengan adanya kasus ini, Mourinho menyindir kemungkinan City mendapatkan sanksi pengurangan poin, yang akan membuat United naik ke peringkat pertama dan Mourinho berhak mendapatkan bonus sebagai juara.

Pernyataan ini menyoroti keyakinan Mourinho bahwa masa depannya dengan Manchester United, meskipun ia dipecat pada akhir 2018, tetap berada di jalur yang positif. Ia juga memuji klub karena tetap mempertahankan pelatih mereka saat ini, Erik ten Hag, meskipun sedang menghadapi tantangan berat.

Proses Hukum dan Potensi Konsekuensi

Kasus yang menimpa Manchester City ditangani oleh komisi disipliner independen yang memiliki wewenang penuh dalam menentukan hukuman, termasuk pengurangan poin, denda besar, hingga pencabutan gelar.

Baca Juga: Liverpool Menjaga Rekor Sempurna di Bawah Arne Slot dengan Kemenangan di RB Leipzig

Pengumuman resmi dari hasil penyelidikan ini diperkirakan akan keluar pada awal tahun 2025. Jika City dinyatakan bersalah, gelar-gelar yang mereka raih pada periode 2009 hingga 2018 bisa dicabut, termasuk gelar Liga Premier 2017-18.

Bagi Jose Mourinho, hal ini bisa berarti bahwa Manchester United akan mendapatkan gelar yang mereka dambakan, meskipun secara retroaktif. Dalam hal ini, bonus yang dijanjikan kepada Mourinho sebagai pelatih pemenang bisa saja menjadi kenyataan, sebagaimana yang ia sindir dalam konferensi pers baru-baru ini.

Pengaruh Mourinho terhadap Manchester United dan Premier League

Selain bercanda mengenai kemungkinan mendapatkan bonus, Mourinho juga memberikan pandangannya tentang Manchester United dan perkembangan mereka setelah kepergiannya.

Mourinho menyebutkan bahwa ia tetap memiliki hubungan baik dengan klub dan para penggemar. Ia memuji klub atas kepercayaan yang mereka berikan kepada Erik ten Hag, pelatih yang sedang berjuang membawa tim keluar dari situasi sulit.

Meskipun Mourinho mengalami nasib buruk selama masa jabatannya di United, ia tetap optimis bahwa tim tersebut akan kembali berjaya di masa depan. Mourinho sendiri tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke Liga Premier suatu hari nanti, meskipun saat ini ia fokus pada tantangannya di Fenerbahce.

Pengaruh Sir Alex Ferguson

Dalam pernyataannya, Mourinho juga memberikan pujian kepada Sir Alex Ferguson, mantan manajer legendaris Manchester United, yang dijadwalkan untuk mengakhiri perannya sebagai duta besar klub pada akhir musim ini.

Baca Juga: Erling Haaland Gemilang, Manchester City Kembali Tak Terkalahkan di Liga Champions

Mourinho menekankan bahwa meskipun Ferguson tidak lagi memegang peran resmi di klub, cintanya terhadap United serta rasa hormat dari para penggemar di seluruh dunia tidak akan pernah pudar.

Pujian ini menegaskan hubungan baik yang telah terjalin antara Mourinho dan Ferguson sejak keduanya pertama kali bertemu saat Mourinho menjabat sebagai manajer Chelsea pada tahun 2004. Menurut Mourinho, pengaruh Ferguson jauh melampaui peran duta besar, dan dedikasinya terhadap klub akan terus dikenang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×