Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Wisatawan asal Indonesia dilarang masuk ke Filipina hingga akhir Juli untuk mencegah penyebaran dan transmisi Covid-19, khususnya varian Delta.
Melansir Philippines News Agency (PNA), Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque mengumumkan bahwa Presiden Rodrigo Duterte telah menyetujui rekomendasi untuk memasukkan Indonesia ke dalam daftar tujuh negara yang saat ini dalam pembatasan perjalanan.
Negara-negara yang sudah tercantum dalam larangan perjalanan adalah India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Uni Emirat Arab, dan Oman.
"Istana menegaskan bahwa Presiden Rodrigo Roa Duterte telah menyetujui pembatasan perjalanan bagi semua pelancong yang datang dari Indonesia atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia dalam 14 hari terakhir sebelum kedatangan di Filipina," katanya dalam keterangan pers, Rabu sore.
Roque mengatakan pelancong dari Indonesia akan dilarang memasuki negara itu mulai 16 Juli hingga 31 Juli.
Baca Juga: Waspada! WHO sebut Delta bisa jadi varian dominan dalam beberapa bulan ke depan
Penumpang yang sudah transit dari Indonesia dalam 14 hari segera sebelum kedatangan ke Filipina, yang tiba sebelum 16 Juli masih dapat diizinkan masuk ke negara tersebut.
Namun, penumpang ini akan diminta untuk menjalani karantina selama 14 hari penuh bahkan setelah mendapatkan hasil negatif reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR).
Baca Juga: Bahrain menambah larangan masuk warga dari 16 negara, Indonesia salah satunya
Sekretaris Kesehatan Francisco Duque III sebelumnya mengatakan Satuan Tugas Antar Lembaga untuk Manajemen Penyakit Menular yang Muncul (IATF-EID) telah merekomendasikan larangan perjalanan dari Indonesia karena memerangi lonjakan infeksi Covid-19 yang memburuk.
“Kami hanya menunggu tanggapan dari Kantor Presiden, tetapi IATF telah merekomendasikan agar Indonesia masuk dalam daftar negara yang awalnya kami terapkan untuk larangan bepergian,” kata Duque.
Filipina sejauh ini melaporkan total 19 kasus varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India.
Baca Juga: Perbedaan gejala Covid-19 varian Delta dengan umum
Menurut laporan, varian Delta 60 persen lebih menular daripada varian Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan tampaknya menjadi biang kerok di balik lonjakan kasus di negara lain.
Duterte sebelumnya menyatakan keprihatinannya atas munculnya jenis baru Covid-19 seperti varian Delta dan Lambda dan meyakinkan bahwa pemerintah memantau dengan cermat perbatasan negara untuk mencegah penularan lokal.