kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai naikkan suku bunga , ini alasan Bank of Korea (BOK)


Kamis, 26 Agustus 2021 / 14:36 WIB
Mulai naikkan suku bunga , ini alasan Bank of Korea (BOK)
ILUSTRASI. Mulai naikkan suku bunga , ini alasan Bank of Korea (BOK)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Sentral Korea Selatan menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 0,75% pada Kamis (26/8). Negeri Gingseng ini menjadi yang pertama dari negara ekonomi utama di Asia yang mulia keluar dari rekor bunga rendah.

Keputusan menaikkan suku bunga dilakukan Bank of Korea (BOK) karena melihat adanya risiko keuangan yang menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap ekonomi dibandingkan gelombang terakhir kasus Covid-19.

Dalam pernyataannya yang dikutip Bloomberg, Kamis (26/8), BOK mengatakan akan secara bertahap menyesuaikan tingkat dukungannya untuk ekonomi dengan mempertimbangkan perkembangan Covid-19, stabilitas keuangan dan faktor lainnya. 

Bank sentral ini tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini dari proyeksi di bulan Mei yakni 4%, tetapi menaikkan proyeksi inflasi menjadi 2,1%. 

Baca Juga: Harga makanan segar melonjak, inflasi Korea Selatan di bulan Juli 2021 naik

Langkah ini menunjukkan fokus kebijakan moneter di Korea Selatan telah bergeser pelonggaran untuk mendukung ekonomi ke arah pengetatan gelembung aset yang didorong kredit karena beresiko lepas kendali. BOK akan terus mengawasi dampak pengetatan ini terhadap ekonomi dan pasar.

Proyeksi pertumbuhan 4% tahun ini menunjukkan kerusakan ekonomi yang terbatas dari lonjakan infeksi baru-baru ini dan pembatasan aktivitas yang ketat. Langkahnya menuju normalisasi juga kontras dengan keragu-raguan Reserve Bank of New Zealand untuk meningkatkan biaya pinjaman minggu lalu ketika negara itu kembali ke penguncian.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dipertahankan sebesar 4% tahun ini menandakan tekanan ekonomi yang disebabkan lonjakan kasus Covid-19 dan pengetatan aktivitas sosial belakangan tidak terlalu signifikan. 

Langkahnya menuju normalisasi Korea Selatan ini  kontras dengan keragu-raguan Reserve Bank of New Zealand untuk meningkatkan biaya pinjaman minggu lalu ketika negara itu kembali ke penguncian. "Kekhawatiran BOK tentang ketidakseimbangan keuangan mungkin lebih besar daripada risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dari varian Delta," kata Ekonom Citigroup Inc. Kim Jin-wook dan Yoon Jeeho.

Baca Juga: Ekonomi Korea Selatan di kuartal I-2021 tumbuh 1,7% dibanding kuartal sebelumnya

Ekonom memperkirakan, kenaikan suku bunga selanjutnya kemungkinan akan terjadi pada November karena gelombang terbaru secara bertahap mereda, vaksinasi meningkat dan harga perumahan terus meningkat. 

Sementara itu, para pembuat kebijakan menjadi semakin terganggu oleh prospek ketidakseimbangan keuangan yang mengganggu stabilitas ekonomi. Pertumbuhan utang rumah tangga membuat rekor baru, menambah bahan bakar ke pasar perumahan yang sudah terlalu panas dan aset lainnya. 

Korea Selatan adalah yang terdepan di kawasan ini dalam pengetatan pada 2017, menyusul serangkaian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Dibandingkan dengan saat itu, pergeseran BOK sekarang terjadi sebelum Fed melakukan pengetatan, indikasi lain dari tingkat kekhawatiran di antara pembuat kebijakan lokal untuk membuat pasar yang terlalu panas ke bawah.

Selanjutnya: Empat bank sentral di Asia ini akan normalisasi kebijakan moneternya, mana saja?




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×