Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Jaringan apotek terbesar di Arab Saudi, Nahdi Medical Co. berencana memperluas bisnis utama perawatan kesehatan dan mungkin mempertimbangkan akuisisi. Oleh karenanya, perusahaan bersiap untuk menambah investor dengan menggelar initial publik offering (IPO).
Nahdi berencana untuk menjual 30% saham dan telah menyewa unit HSBC Holdings Plc dan Saudi National Bank untuk mengelola IPO-nya. Nahdi Medical sedang mengejar valuasi sekitar 16 miliar riyal setara US$ 4,3 miliar dalam IPO tersebut.
CEO Nahdi Medical Co. Yasser Joharji bilang bahwa saat ini perusahaan dapat menggunakan apoteknya di seluruh kerajaan untuk mulai menawarkan layanan kesehatan primer dan membangun klinik yang ada di Jeddah.
Tak hanya itu, ia menyebutkan perusahaan juga ingin memperluas bisnisnya di negara tetangga Uni Emirat Arab, termasuk melalui akuisisi.
Baca Juga: Selain Kyiv, Tiga Kota di Ukraina Ini Diprediksi akan Menjadi Sasaran Rusia
“Kami percaya kami telah mencapai tahap di mana kami dapat membuka dan membagikan apa yang telah kami bangun dengan mengundang lebih banyak pemegang saham ke dalam perusahaan kami, yang akan menambah nilai bagi kami tidak hanya dari sudut pandang keuangan atau sudut pandang pendanaan, tetapi yang lebih penting. dalam hal best practice dan eksposur,” kata Joharji dikutip dari Bloomberg, Senin (21/2).
Saat ini, Nahdi Medical memiliki jaringan apotek dengan 1.151 outlet di 144 kota. Mereka memiliki pendapatan 8,6 miliar riyal dan laba 849 juta riyal untuk tahun 2020.
Sekadar informasi, perusahaan Arab Saudi mengumpulkan hampir US$ 9,3 miliar dari penawaran saham tahun lalu, menjadikannya pasar IPO paling aktif di Timur Tengah dan Afrika di belakang Israel.
Pekan lalu, Al Dawaa Medical Services Co., perusahaan ritel farmasi lain di Arab Saudi, mengatakan sedang mencari dana sekitar US$ 500 juta dari IPO.
Memang, banyak bisnis milik keluarga di Arab Saudi terdaftar di bursa kerajaan karena penjualan saham melihat permintaan investor yang besar, dengan sebagian besar IPO dihargai di bagian atas rentang penawaran.
Gelombang terbaru telah melihat perusahaan keamanan digital yang dimiliki oleh dana kekayaan Arab Saudi menarik sekitar US$ 57 miliar pesanan dari investor institusional.