kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NASA Akan Mengunjungi Asteroid Lebih Kecil Dari Bus, Diduga Dapat Menimbulkan Bahaya


Jumat, 21 Januari 2022 / 10:43 WIB
NASA Akan Mengunjungi Asteroid Lebih Kecil Dari Bus, Diduga Dapat Menimbulkan Bahaya
ILUSTRASI. NASA Akan Mengunjungi Asteroid Lebih Kecil Dari Bus, Diduga Dapat Menimbulkan Bahaya


Sumber: CNET | Editor: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Berlayar menuju angkasa luar, NASA akan mengunjungi asteroid yang ukurannya lebih kecil. Meskipun ukurannya kecil, asteroid bernama 2020 GE ini diduga dapat menimbulkan bahaya yang berarti.

Besar atau kecilnya asteroid sepertinya bukan menjadi patokana apakah itu berbahaya atau tidak bagi Bumi yang dihuni oleh umat manusia ini. Itulah yang membuat NASA berfokus untuk mengunjungi asteroid berukuran kecil dalam misi selanjutnya.

Dikutip dari CNET, dalam misi selanjutnya yang bernama Artemis I, misi tanpa awak NASA ini akan berlayar menuju angkasa lura sekaligus menguji roket SLS dan pesawat ruang angkasa Orion sebagai pendahulu untuk mengirim orang kembali ke Bulan.

Tidak hanya itu saja, misi Artemis I ini juga akan meluncurkan misi sampingan Near-Earth Asteroid Scout menggunakan peasawat seukuran kotak sepatu yang akan mengunjungi asteroid kecil. Benar-benar berlayar di angkasa luar, ini akan membentangkan layar surya untuk memanfaatkan radiasi matahari untuk propulsi (menghasilkan daya dorong), sekaligus menjadikan ini sebagai misi luar angkasa pertama dari jenisnya.

Teknologi layar surya diketahui batas yang relatif baru. Layar surya NEA Scout terbuat dari alumunium berlapis plastik super tipis dan akan terbentang seukuran lapangan bola raket. 

Mengutip dari laman resmi NASA, asteroid kecil yang menjadi target adalah 2020 GE. Ini merupakan asteroid dekat Bumi (Near-Earth Object) yang berukuran kurang dari 60 kaki (18 meter). 

Baca Juga: Apa yang Disebut Planet Luar Surya? Begini Penjelasannya, Termasuk Jumlahnya

Asteroid yang lebih kecil dari 330 kaki (100 meter) sebelumnya diketahui belum pernah dieksplorasi dari dekat. Pesawat ruang angkasa akan menggunakan kamera untuk melihat lebih dekat, mengukurnya, memperlihatkan bentuk, rotasi, dan sifat permukaan objek sambil mencari debu dan puing yang mungkin mengelilingi 2020 GE.

Dari pendekatan ini, para peneliti dalam misi tersebut berharap dapat menentukan apakah 2020 GE padat atau seperti bongkahan batu besar atau terdiri dari bebatuan kecil dan debu yang menggumpal, seperti Bennu.

Asteroid Bennu

Meskipun ukurannya kecil, peneliti NEA Scout bernama Julie Castillo-Rogez mengungkapkan bahwa itu dapat menimbulkan bahaya.

Baca Juga: NASA Ajak Pantau Asteroid yang Berada di Dekat Bumi Lewat Situs Ini, Yuk Cek Sekarang

"Meskipun asteroid besar paling menjadi perhatian dari perspektif pertahanan planet, objek seperti 2020 GE jauh lebih umum dan dapat menimbulkan bahaya bagi planet kita, meskipun ukurannya kecil," ujar Julie Castillo-Rogez dikutip dari laman resmi NASA

Julie Castillo-Rogez juga menambahkan bahwa benda-benda langit berukuran kecil seperti meteor Chelyabinsk yang disebabkan oleh asteroid kecil berdiameter sekitar 20 meter. Meteor tersebut meledak di atas kota di Rusia pada 15 Februari 2013, menciptakan gelombang kejut yang memecahkan jendela seluruh kota.

Tidak hanya itu saja, meteor tersebut juga melukai lebih dari 1.600 orang. Itulah ledakan yang disebabkan asteroid kelas NEA yang sama dengan 2020 GE.

Oleh sebab itu, NASA berusaha untuk menggali informasi mengenai 2020 GE supaya dapat mempelajarinya demi meningkatkan pertahanan planet Bumi dari benda-benda langit yang mengancam.

Peluncuran misi Artemis I ini diperkirakan tahun ini juga, mungkin awal Maret atau April. Bila semuanya berjalan lancar, NEA Scout akan bertemu dengan asteroid 2020 GE pada akhir 2023.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×