Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Misi pengembalian sampel Mars (Mars Sample Return) yang dimulai dengan peluncuran rover Perseverance pada Februari 2021, telah menjadi salah satu proyek ambisius NASA.
Tujuan utama misi ini adalah mengumpulkan sampel batuan Mars yang akan dikembalikan ke Bumi untuk dianalisis lebih lanjut, guna mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai Mars, sejarahnya, serta potensi adanya kehidupan di planet merah tersebut.
Perseverance telah berhasil mengumpulkan sejumlah sampel yang kini disimpan dalam tabung khusus di permukaan Mars. Sampel-sampel ini diharapkan akan dikembalikan ke Bumi dalam misi yang direncanakan oleh NASA dan European Space Agency (ESA).
Namun, nasib dari misi tersebut telah menghadapi berbagai tantangan, yang menjadi sorotan dalam pembaruan terbaru yang disampaikan oleh pihak NASA.
Baca Juga: Hati-hati! Mengupil Bisa Picu Alzheimer, Temuan Mengejutkan yang Mengkhawatirkan
Tantangan dan Krisis Anggaran Misi
Mengutip sciencealert, meskipun misi ini dimulai dengan ambisi besar, rencana pengembalian sampel Mars menghadapi sejumlah hambatan serius.
Pada 2023, sebuah tinjauan independen terhadap misi ini menemukan beberapa masalah besar, termasuk ekspektasi anggaran dan jadwal yang tidak realistis, struktur organisasi yang canggung, serta kurangnya kepemimpinan yang efektif. Temuan ini menyebabkan penurunan anggaran untuk misi tersebut.
Pihak Kongres AS kemudian merekomendasikan pengurangan anggaran sebesar US$ 454 juta untuk misi pengembalian sampel Mars dalam anggaran NASA tahun 2024.
Selain itu, NASA juga memutuskan untuk mengurangi pengeluaran untuk misi ini dengan memangkas sejumlah besar pekerja dan kontraktor dari Jet Propulsion Laboratory, yang memimpin misi ini. Keputusan-keputusan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa misi pengembalian sampel Mars bisa saja dibatalkan.
Pembaruan Misi: Menyusun Ulang dan Menurunkan Biaya
Meski mengalami sejumlah masalah besar, pada April 2024, NASA memberikan kabar baik dengan mengungkapkan bahwa misi tersebut tidak dibatalkan.
Baca Juga: Terungkap! Ilmuwan Identifikasi Golongan Darah Baru Setelah Menjadi Misteri 50 Tahun
Administrator NASA, Bill Nelson, bersama dengan Wakil Administrator Nicky Fox, menyatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk mencari solusi agar misi ini tetap berjalan dengan biaya yang lebih rendah, serta membawa sampel Mars kembali ke Bumi lebih cepat dari yang direncanakan, yakni sebelum tahun 2040.
NASA menyadari bahwa untuk menyelesaikan misi dengan tingkat kompleksitas seperti ini, dibutuhkan pengalaman puluhan tahun dalam menyelenggarakan misi besar. Oleh karena itu, input dari tinjauan independen yang dilakukan sebelumnya akan dijadikan bahan evaluasi untuk merancang langkah-langkah berikutnya yang lebih efektif.
Photomontage of all the Mars sample tubes filled by Perseverance by February 2023. (NASA/JPL-Caltech/MSSS)
Tim Baru untuk Menilai Masa Depan Misi
Pada Oktober 2024, NASA mengumumkan pembentukan tim baru yang akan mengevaluasi masa depan misi pengembalian sampel Mars. Tim ini bertugas untuk merancang strategi agar misi ini dapat terus berlangsung dengan biaya yang lebih rendah dan tanpa mengurangi kualitas ilmiah yang diharapkan.
Laporan lengkap mengenai evaluasi ini diperkirakan akan diumumkan pada akhir 2024. Pembaruan ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai langkah-langkah yang akan diambil ke depannya.
Baca Juga: Tahun 2025 Menandai Generasi Beta, Ini Klasifikasi Generasi dalam Satu Abad Terakhir
Misi Pengembalian Sampel Mars: Dampaknya bagi Ilmu Pengetahuan
Misi pengembalian sampel Mars bukan hanya tentang mengumpulkan batuan dari planet merah, tetapi juga untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang asal-usul dan evolusi Mars, sistem tata surya, dan bahkan kehidupan di Bumi.
Sampel yang dikembalikan ke Bumi akan menjadi bahan analisis yang sangat berharga, membuka peluang untuk memecahkan misteri seputar planet yang selama ini hanya bisa kita amati dari kejauhan.