Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi
Sebelum menjadi perusahan TV berbayar, Naspers adalah sebuah media asal Afrika Selatan. Media itu menjadi corong politik rasis yang pada tahun 1990-an menyerang kulit hitam. Media ini dekat dengan partai penguasa yang menjadi lawan Nelson Mandela. Namun sejarah berganti, Naspers menjadi berbalik arah menyerang politik apartheid. Muncul nama Koos Bekker menjadi pemimpin perusahaan itu. Di tangannyalah, Nasper mengakuisisi beberapa perusahaan lain.
Koos Bekker masuk daftar orang paling tajir nomor delapan di benua Afrika dari bisnis media dan internet. Padahal jajaran orang kaya di benua hitam ini rata-rata mendulang kekayaan dari bisnis tambang, emas, berlian, perak, minyak, ataupun bir.
Forbes mencatatkan kekayaan bersih Bekker sebesar US$ 2,4 miliar pada Maret 2019. Ia mampu meraup kekayaan ini lewat Naspers yang menjadi perusahaan lokal terbesar di Bursa Efek Johannesburg.
Awalnya Naspers didirikan sekelompok nasionalis Afrikaner atau pemukim kulit putih pertama di ujung Afrika Selatan. Penduduk yang tergabung dalam Partai Nasional memutuskan memulai sebuah surat kabar, yang akan mempromosikan tujuan-tujuan Afrika pasca perang Anglo Boer.
Media berbahasa Inggris ini didirikan di Cape Town pada Juli 1915. Surat kabar harian ini diberi merek De Burger yang berarti warga. Kemudian menjadi Die Burger dan mulai diterbitkan.
Editor pertama Die Burger, mantan menteri agama bernama D.F. Malan, akan terus memainkan peran yang menentukan dalam bab paling gelap dalam sejarah Afrika Selatan. Dia memperjuangkan kebijakan garis keras sebagai editor, dan kemudian sebagai anggota parlemen kulit putih Afrika Selatan.
Dalam pemilihan umum yang sangat penting tahun 1948, Malan memimpin Partai Nasional untuk kemenangan mengejutkan atas Partai Persatuan yang berkuasa, lebih moderat, dan sebagai perdana menteri keempat Afrika Selatan. Ia menerapkan kebijakan rasisme yang dilembagakan secara hukum yang dikenal sebagai apartheid.
Namun koran itu sesekali berbenturan dengan Partai Nasional. Secara terbuka mengkritik beberapa kebijakan, seperti keputusan untuk mencabut hak suara dari populasi ras campuran di Provinsi Cape pada 1960-an.
Hingga akhirnya editor Die Burger terus menghadiri pertemuan dewan pimpinan Partai Nasional di provinsi Cape sebagai anggota yang tidak memberikan suara sampai tahun 1980-an. Posisi Die Burger berubah haluan saat Nelson Mandela dibebaskan dari penjara. Setelah itu Die Burger memutuskan hubungannya dengan Partai Nasional.
Kemudian, 127 jurnalis Naspers secara resmi meminta maaf kepada Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Uskup Agung Desmond Tutu atas peran mereka dalam membela kebijakan yang menjadikan Afrika Selatan sangat rasis.
Pada tahun 1997 muncul nama Bekker sebagai lulusan MBA Columbia University dan pelopor televisi berbayar di Afrika Selatan, diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) Naspers.
Bekker menjadi terkenal setelah berhasil memimpin pembentukan M-Net, perusahaan TV berbayar pertama di Afrika Selatan dan Naspers adalah investor awal bagi M-Net.
Sebagai CEO, Bekker mengkonsolidasikan kepentingan TV berbayar Naspers di Afrika Selatan, dan memperluas jejak TV berbayar di seluruh Afrika. Ia menyulap Naspers hingga mampu mengelola hingga lebih dari 49 judul surat kabar.
Bekker membawa Naspers sebagai tidak hanya perusahaan media, tapi juga perusahaan yang aktif melakukan investasi di berbagai perusahaan teknologi mulai dari China lewat Tencent, Rusia melalui Mail.ru, serta berbagai e-commerce India
Sebelumnya pada 1991, Bekker juga bersama dengan mitra, meluncurkan operator ponsel MTN. Perusahaan ini sekarang berada di bawah naungan Naspers. Saat ini MTN adalah operator seluler terbesar di Afrika. Kapitalisasi pasar, Naspers bernilai sekitar lebih dari US$ 66 miliar.
(Bersambung)