Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Secara khusus, Xi berharap, militer China bisa bertahan melawan platform dan sistem senjata canggih dan yang diciptakan dan dikerahkan oleh musuh potensial, khususnya Amerika Serikat.
Meskipun demikian, China pada umumnya menahan diri untuk tidak menyertai ekspansi ekonominya dengan ekspansi militer, kecuali ekspor senjata.
China sejauh ini hanya memiliki satu pangkalan militer di luar negeri, yakni di Djibouti, Afrika. Berbeda dengan AS yang kekuatan militernya tersebar di berbagai sudut Bumi.
China juga baru-baru ini menolak tawaran Rusia untuk membentuk aliansi militer formal, dengan mengatakan pihaknya akan terus mematuhi prinsip-prinsip non-blok dan non-konfrontasi.
Pada kenyataannya, aliansi negara Barat di NATO terus mendominasi dunia dalam hal pengeluaran pertahanan. Dikutip dari Sputnik News, anggaran gabungan NATO setara dengan lebih dari US$ 1 triliun, dengan US$ 700 miliar berasal dari AS.