Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Aliansi politik dan militer negara-negara dari Eropa dan Amerika Utara, NATO, mendorong adanya penyelidikan penuh terhadap insiden kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang pada hari Rabu (25/12).
Juru bicara NATO, Farah Dakhlallah, mengatakan bahwa aliansi tersebut menyerukan penyelidikan menyeluruh terkait insiden tersebut.
"Doa kami menyertai keluarga dan korban penerbangan Azerbaijan Airlines J28243. Kami mendoakan agar mereka yang terluka dalam kecelakaan itu segera pulih dan menyerukan penyelidikan menyeluruh," kata Dakhlallah hari Kamis (26/12), dikutip Reuters.
Baca Juga: Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan, 28 Orang Dilaporkan Selamat
Ketua Senat Kazakhstan mengatakan, penyebab jatuhnya pesawat masih belum diketahui. Belakangan beredar dugaan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Pesawat penumpang Embraer milik Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan pada hari Rabu. Kecelakaan itu menewaskan 38 orang.
Pesawat berbelok dari wilayah Rusia yang sedang dalam pengawasan penuh dari serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Baca Juga: Serangan Sistem Antipesawat Rusia Mungkin Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan
Gangguan Sistem Pertahanan Rusia
Penerbangan Azerbaijan Airlines J28243 berangkat dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, Rusia. Pesawat ini kemudian terbang ratusan mil dari rute yang seharusnya sebelum jatuh di pantai Laut Kaspia.
Pengawas penerbangan Rusia mengatakan, kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh gangguan burung. Sayangnya, otoritas terkait belum bisa menjelaskan mengapa pesawat tersebut berbelok dan melintasi laut.
Yang menimbulkan kecurigaan adalah, kecelakaan ini terjadi setelah serangan drone Ukraina yang menghantam wilayah Chechnya di Rusia selatan. Pada pagi hari sebelum insiden, bandara Rusia yang terdekat dengan jalur penerbangan pesawat tersebut ditutup.
Menurut beberapa sumber dari Azerbaijan, jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines disebabkan oleh sistem pertahanan udara Rusia. Tentu saja masih perlu diadakan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan tersebut.
Tonton: Rusia Umumkan Keadaan Darurat di Laut Hitam, Ini Penyebabnya