Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - ASTANA. Sebuah pesawat penumpang Embraer yang terbang dari Azerbaijan ke Rusia jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan pada Rabu (25/12) dengan 62 penumpang dan lima awak di dalamnya. Otoritas Kazakhstan mengumumkan bahwa 28 orang selamat.
Mengutip Reuters, Rabu (25/12), video kecelakaan yang belum diverifikasi menunjukkan, pesawat yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar saat menghantam tanah dan asap hitam tebal kemudian mengepul.
Kementerian tanggap darurat Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api dan para korban selamat, termasuk dua anak-anak, dirawat di rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Pesawat Penumpang Jatuh di Kazakhztan, Ada Korban yang Selamat
Jenazah korban tewas sedang dievakuasi. Azerbaijan Airlines mengatakan jet Embraer 190, dengan nomor penerbangan J2-8243, terbang dari Baku ke Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia, tetapi terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar 3 km (1,8 mil) dari Aktau di Kazakhstan.
Kota tersebut berada di seberang pantai Laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.
Pihak berwenang di Kazakhstan mengatakan sebuah komisi pemerintah telah dibentuk untuk menyelidiki apa yang telah terjadi dan para anggotanya diperintahkan untuk terbang ke lokasi kejadian dan memastikan bahwa keluarga korban tewas dan terluka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Pemerintah mengatakan Kazakhstan akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam penyelidikan tersebut.
Pengawas penerbangan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa informasi awal menunjukkan bahwa pilot telah memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah menabrak burung.
Baca Juga: Pilot dan Kru Maskapai Global Suarakan Kecemasan Tentang Rute Timur Tengah
Setelah kecelakaan itu, Ilham Aliyev, presiden Azerbaijan, sedang dalam perjalanan pulang dari Rusia, tempat ia dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak pada hari Rabu, menurut laporan kantor berita Rusia RIA.
Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan dan mengatakan beberapa dari mereka yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi yang sangat serius dan bahwa ia dan yang lainnya akan berdoa untuk pemulihan yang cepat.