Reporter: Sam Cahyadi | Editor: Djumyati P.
PERTH. Tambang emas Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat, Indonesia dan Boddington di Australia Barat masih menjadi penyumbang produksi emas terbesar bagi Newmont Mining Corporation di Asia Pacific.
Jeffrey R. Huspeni, Regional Senior Vice President Asia Pacific Operations Newmont Mining Corporation mengatakan, produksi emas tambang Batu Hijau pada 2010 mencapai 737.000 ons dan Boddington sebesar 728.000 ons. “Karena itu, kami akan memperluas wilayah produksi di Indonesia dan Boddington,” kata Jeffrey, Rabu (13/4).
Di Batu Hijau, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) memang sedang mengerjakan fase 6 dan 7. Untuk pengembangan dua fase itu, NNT akan menggelar Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Itu belum termasuk lokasi tambang Elang yang diprediksi memiliki cadangan emas lebih besar dibandingkan Batu Hijau.
Sementara di Boddington, Newmont Boddington Gold menargetkan kenaikan produksi pada 2011 ini. Tahun ini, Newmont Boddington Gold menargetkan produksi emas sebesar 750.000 ons, atau tumbuh 3% dibandingkan 2010 yang sebesar 728.000 ons.
Sedangkan untuk keseluruhan tambang emas Newmont di seluruh dunia, selama 6 tahun-7 tujuh tahun ke depan, Newmont Mining Corporation mengalokasikan dana US$ 6 miliar-US$ 7 miliar untuk belanja modal.
Jeffrey menambahkan, Newmont Mining Corporation akan meningkatkan produksi emas di seluruh dunia. Pada 2017, Newmont menargetkan produksi emas naik menjadi 7 juta ons. Sedangkan untuk 2011, Newmont menargetkan produksi emas sebesar 5,1 juta-5,3 juta ons.
Manajer Humas PT Newmont Nusa Tenggara Kasan Mulyono mengatakan, tambang Batu Hijau tahun lalu memberikan kontribusi penjualan terbesar bagi Newmont Mining Corporation. “Terutama karena kenaikan harga komoditi emas dan tembaga,” katanya.