Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - YANGON. Militer Myanmar, Jumat (26/3) memperingatkan para pengunjuk rasa tentang risiko ditembak di kepala, ketika aktivis anti-kudeta menyerukan unjuk rasa besar pada Hari Angkatan Bersenjata negara itu pada Sabtu (27/3).
Sebuah siaran di saluran berita MRTV milik Pemerintah Myanmar yang ditujukan kepada para pengunjuk rasa, seperti dikutip Reuters, mengatakan: "Anda harus belajar bahwa Anda bisa dalam bahaya ditembak di kepala dan punggung".
Setidaknya 320 orang tewas dalam kerusuhan berminggu-minggu sejak militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu, menurut angka pada Kamis (25/3) malam dari kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Data AAPP menunjukkan, sedikitnya 25% dari mereka yang terbunuh tewas akibat tembakan di kepala. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa mereka sengaja menjadi sasaran pembunuhan.