kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Nominasi Yellen dihadang Senator Republik


Sabtu, 26 Oktober 2013 / 13:44 WIB
Nominasi Yellen dihadang Senator Republik
ILUSTRASI. Cukai Rokok.


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Senator Rand Paul mengancam akan "menahan" langkah Janet yellen untuk maju sebagai Pimpinan the Federal Reserve. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang sumber CNBC yang dekat dengan senator yang berasal dari Partai Republik dari Kentucky itu.

Menurut sang sumber, Paul bersikeras untuk menggelar voting terkait audit kebijakan moneter bank sentral oleh Kongres. Kabar yang beredar, Paul akan mengutarakan niatannya tersebut pada pekan depan.

"Sebagai pertimbangan Senat atas nominasi Janet Yellen sebagai Pimpinan The Fed, saya akan meminta voting terhadap audit kebijakan moneter bank sentral oleh Kongres. Warga AS berhak mendapatkan transparansi dari the Fed dan pemerintahan federal secara umum," jelas Paul mengomentari adanya laporan tersebut.

Sementara itu, Senat dari Partai Demokrat berpendapat, kemampuan Paul untuk memblokir nominasi Yellen akan sangat sulit dilakukan. Pasalnya, Paul membutuhkan dukungan setidaknya 40 senator lain untuk menahan pencalonan tersebut. Jika tidak, pimpinan senat dapat dengan mudah menggagalkan usahanya.

Yellen sendiri membutuhkan dukungan 60 dari 100 suara Senat AS untuk dapat menjabat sebagai pemimpin the Fed. Meskipun dengar pendapat mengenai hal ini belum dijadwalkan, namun pihak Demokrat sangat yakin nominasi Yellen akan berlangsung sukses. Apalagi, Demokrat yang menguasai 55 kursi Senat telah berulang kali menyatakan komitmen dukungannya.

Catatan saja, kubu Republik memang mempersoalkan kebijakan moneter bank sentral yang sangat agresif. Mereka berpendapat, kebijakan itu berbahaya bagi target inflasi dan memicu risiko "bubble" pada sejumlah aset.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×