Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nvidia kembali mengirim sinyal kuat bahwa momentum kecerdasan buatan (AI) masih jauh dari kata mereda.
Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan mengejutkan Wall Street dengan pertumbuhan yang kembali berakselerasi setelah tujuh kuartal perlambatan, sekaligus memproyeksikan penjualan kuartal IV yang melampaui ekspektasi pasar.
Hasil ini langsung meredakan kekhawatiran investor soal kemungkinan terbentuknya bubble AI.
Baca Juga: Drama Chip Global: Belanda Kalah Langkah, Nexperia Balik ke China!
CEO Nvidia Jensen Huang menepis anggapan bahwa industri tengah berada di puncak euforia yang tidak berlandaskan fundamental.
“Ada banyak pembicaraan tentang bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang terjadi sangat berbeda,” ujar Huang dalam panggilan bersama analis dikutip dari Reuters Rabu (19/22/2025).
Ia menekankan bahwa permintaan terhadap chip Nvidia terus melonjak, terutama dari perusahaan cloud global. “Kami ada di setiap cloud,” katanya.
“Alasannya sederhana: arsitektur kami universal. Dari cloud, on-premise, robotika, edge device hingga PC — semuanya berjalan mulus.”
Huang kembali menegaskan proyeksi bahwa pesanan chip canggih Nvidia telah mencapai US$500 miliar hingga 2026, menambah keyakinan bahwa siklus permintaan AI masih panjang.
Baca Juga: AS Izinkan Ekspor Chip AI Canggih ke Perusahaan Arab Saudi dan UEA
Saham Melonjak dan Produk Unggulan Makin Dicari
Kepercayaan pasar langsung tercermin pada pergerakan saham. Nvidia melompat 5% dalam perdagangan selepas penutupan, dengan potensi kenaikan kapitalisasi pasar mencapai US$220 miliar.
Lonjakan ini juga menjadi angin segar setelah saham Nvidia sempat terkoreksi hampir 8% sepanjang November, menyusul reli spektakuler 1.200% dalam tiga tahun terakhir.
Laporan kuat Nvidia turut mendorong saham pesaing seperti AMD dan raksasa teknologi lainnya, termasuk Alphabet dan Microsoft.
Futures S&P 500 naik 1% setelah rilis laporan, menandakan sentimen positif akan menular ke pasar saham AS pada pembukaan perdagangan Kamis.
Baca Juga: Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global













