CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.768   39,00   0,23%
  • IDX 8.465   58,33   0,69%
  • KOMPAS100 1.175   10,07   0,86%
  • LQ45 857   7,76   0,91%
  • ISSI 295   1,80   0,61%
  • IDX30 446   3,61   0,82%
  • IDXHIDIV20 518   3,88   0,75%
  • IDX80 132   1,20   0,91%
  • IDXV30 137   1,04   0,77%
  • IDXQ30 143   1,03   0,73%

Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global


Kamis, 20 November 2025 / 08:10 WIB
Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global
ILUSTRASI. Profil internasional Li Qiang yang semakin menonjol cukup berbeda dalam dinamika politik China.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tiga tahun lalu, Perdana Menteri Li Qiang mengambil jabatan yang sudah kehilangan sebagian besar pengaruhnya. Kini, secara mengejutkan, ia justru menjadi utusan utama Presiden Xi Jinping di panggung global.

Bloomberg melaporkan, profil internasional Li yang semakin menonjol cukup berbeda dalam dinamika politik China. Sebelumnya, para perdana menteri memiliki peran lebih besar dalam mengelola ekonomi terbesar kedua di dunia dan kerap tampil menonjol dalam pertemuan dengan para pemimpin asing. Namun, tidak ada yang sebelumnya mewakili presiden dalam forum besar seperti KTT G-20.

Perubahan ini terjadi saat Xi mengurangi perjalanan luar negerinya sendiri. Sepanjang tahun ini, pemimpin berusia 72 tahun itu hanya bepergian di kawasan Asia, kecuali satu perjalanan ke Rusia — jadwal terpendeknya sejak pandemi. 

Jejak diplomasi Li yang lebih luas menunjukkan bahwa meski Xi melakukan pembersihan besar-besaran terhadap pejabat dan jenderal militer, ketergantungan terhadap lingkaran loyalis justru semakin kuat.

Meskipun Xi mulai mendelegasikan tugas internasionalnya, tidak ada tanda bahwa ia sedang menyiapkan penerus. Xi secara luas diperkirakan akan mengamankan masa jabatan keempat dalam kongres 2027.

Baca Juga: China Melarang Impor Makanan Laut Jepang di Tengah Sengketa Diplomatik yang Memanas

“Xi kini memprioritaskan pertemuan internasional di mana pengaruh China sangat besar atau lokasinya dekat,” ujar Neil Thomas, peneliti Asia Society Policy Institute. “Seiring bertambahnya usia dan semakin solidnya kekuasaan Xi, ia tampak lebih nyaman mendelegasikan tugas.”

“Li Qiang pada dasarnya telah menjadi tokoh utama diplomasi Xi,” tambahnya.

China juga sejak awal mendukung keanggotaan Uni Afrika di G-20. Perdagangan dengan Afrika meningkat pesat. Isu utang Afrika dan posisi China sebagai kreditur besar kemungkinan menjadi agenda utama pekan ini. Sebelum ke KTT, Li mengunjungi Zambia — salah satu negara Afrika yang memegang porsi besar utang China dan lokasi kecelakaan fatal di tambang tembaga milik perusahaan China.

“Saya tidak melihat ketidakhadiran Xi sebagai sinyal bahwa China mengabaikan Global South,” kata Yun Sun, Direktur Program China di Stimson Center. “Pertemuan besar dengan terlalu banyak kepentingan negara dianggap kurang efektif dibanding mekanisme kerja sama sub-kawasan yang lebih kecil.”
 
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Ronald Lamola mengatakan di Bloomberg Africa Business Summit bahwa negaranya “tidak kecewa” Xi tidak hadir.

“Dalam sejarah G-20 pun tidak pernah 100% kepala negara hadir,” katanya. 

Tonton: Terbongkar: China Diam-Diam Jadi Kreditor Terbesar AS Lewat Pinjaman Tersembunyi

Ia menambahkan bahwa China selalu diwakili Li dalam forum multilateral — termasuk pertemuan ASEAN bulan lalu bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

“Mungkin ada faktor domestik di balik keputusan ini,” ujarnya.

Kesimpulan

Artikel ini menyoroti perubahan strategi diplomasi China: Xi Jinping semakin membatasi perjalanan internasional dan mendelegasikan representasi global kepada Perdana Menteri Li Qiang. Langkah ini bukan tanda melemahnya kekuasaan Xi — justru mencerminkan konsolidasi kontrol politik dan model diplomasi baru yang lebih selektif. Meski Li semakin tampil sebagai wajah diplomasi China, tidak ada indikasi bahwa ia sedang dipersiapkan sebagai penerus kekuasaan.

Selanjutnya: Grup Sampoerna Jual Seluruh Saham Sampoerna Agro (SGRO) ke Posco International

Menarik Dibaca: Bukan Sekadar Glowing, Tren Kecantikan 2026 Fokus di Hasil yang Cepat Terlihat




TERBARU

[X]
×