Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan melarang semua impor makanan laut Jepang, sebuah keputusan yang muncul di tengah eskalasi sengketa diplomatik antara dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia tersebut, menurut laporan media.
Ketegangan antara kedua negara memanas setelah Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, mengatakan bulan ini bahwa serangan China terhadap Taiwan yang mengancam kelangsungan hidup Jepang dapat memicu respons militer.
Mengutip Reuters, Rabu (19/11/2025), China telah menuntut agar Takaichi mencabut pernyataan tersebut dan mendesak warganya untuk tidak bepergian ke Jepang, yang mengakibatkan pembatalan massal yang dapat memberikan pukulan telak bagi ekonomi terbesar keempat di dunia tersebut.
Baca Juga: Global Sell Off Bikin Cemas, Investor Memburu Aset Safe Haven
Masalah terbaru bagi Jepang muncul setelah Beijing beberapa bulan lalu melonggarkan sebagian pembatasan makanan laut Jepang yang diberlakukan akibat keputusan Tokyo untuk membuang air limbah olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima pada tahun 2023.
China telah memberi tahu Jepang bahwa penerapan kembali larangan tersebut disebabkan oleh kebutuhan untuk pemantauan lebih lanjut terhadap pembuangan air tersebut, menurut laporan kantor berita Kyodo, mengutip beberapa sumber.
Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Perwakilan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Menghadapi gelombang tanggapan pedas dari seorang diplomat China di Jepang dan media pemerintah China yang ditujukan kepada Takaichi, Jepang memperingatkan warganya di China pada hari Senin untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan dan menghindari tempat-tempat ramai.
Baca Juga: Jepang Siap Hidupkan Lagi PLTN Terbesar Dunia untuk Perkuat Energi Nasional
Tokyo menyatakan bahwa pernyataan Takaichi di parlemen sejalan dengan posisi pemerintah, yang menunjukkan tidak akan ada terobosan dalam waktu dekat.
Jepang Hitung Biayanya
China telah menyatakan pada bulan Juni bahwa mereka akan melanjutkan impor produk makanan laut Jepang dari semua prefektur kecuali 10 dari 47 prefektur di Jepang.
Pemberlakuan kembali ini akan menjadi pukulan berat bagi banyak perusahaan yang ingin kembali memasuki pasar yang sebelumnya menyumbang lebih dari seperlima dari seluruh ekspor makanan laut Jepang.
Hampir 700 eksportir Jepang telah mengajukan pendaftaran ulang untuk pengiriman ke China, Menteri Pertanian Jepang Norikazu Suzuki mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa. Namun, hanya tiga yang telah disetujui hingga saat ini.
Sebelum larangan tahun 2023, China adalah pembeli kerang terbesar Jepang dan importir utama teripang.
Lebih mendesak lagi, boikot perjalanan China dapat berdampak luas bagi perekonomian Jepang yang sedang goyah.
Pariwisata menyumbang sekitar 7% dari total produk domestik bruto Jepang, menurut Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia, dan telah menjadi pendorong utama pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Pengunjung dari China daratan dan Hong Kong menyumbang sekitar seperlima dari seluruh kedatangan, menurut data resmi.
Baca Juga: Boikot Wisata China Hantam Jepang: 80% Tur Batal, Kerugian Capai Rp220 Triliun
Lebih dari 10 maskapai penerbangan China telah menawarkan pengembalian dana untuk rute-rute tujuan Jepang hingga 31 Desember, dengan seorang analis maskapai memperkirakan sekitar 500.000 tiket telah dibatalkan.
Seorang karyawan di sebuah bank milik negara China mengatakan bahwa stafnya diberitahu secara informal oleh para manajer pada hari Selasa bahwa permintaan untuk bepergian ke Jepang tidak akan disetujui untuk sementara waktu. Karyawan tersebut menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.
Pertukaran Akademik dan Budaya Dibatalkan
Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan, pertemuan tahunan para akademisi dari kedua negara yang seharusnya dimulai di Beijing pada hari Sabtu telah ditunda.
Sebuah acara yang mempromosikan persahabatan Jepang-China yang dijadwalkan pada 21 November di kota Hiroshima, Jepang bagian barat, juga telah dibatalkan.
China telah menangguhkan pemutaran film-film Jepang yang akan datang, dan selebritas Jepang yang populer di sana telah mencoba mencegah potensi reaksi balik dengan pesan-pesan yang menunjukkan dukungan mereka terhadap China.
"China seperti tanah air kedua bagi saya dan semua teman saya di China adalah keluarga saya yang berharga – saya akan selalu mendukung Satu China," tulis penyanyi Jepang MARiA di Weibo pada hari Selasa.












