Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur Prefektur Niigata, yang menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di dunia, diperkirakan akan memberikan persetujuan akhir pekan ini untuk pengoperasian kembali PLTN Kashiwazaki-Kariwa, menurut laporan media lokal Jepang pada Rabu.
Persetujuan tersebut menjadi rintangan terakhir dalam upaya Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) untuk menghidupkan kembali fasilitas yang telah dihentikan operasinya selama lebih dari satu dekade sejak bencana nuklir Fukushima 2011.
Persetujuan Bisa Diumumkan Jumat
Menurut kantor berita Kyodo yang mengutip beberapa sumber di pemerintahan Niigata, Gubernur Hideyo Hanazumi akan mengumumkan persetujuannya paling cepat pada Jumat, untuk memulai kembali sebagian operasi Kashiwazaki-Kariwa.
Baca Juga: Boikot Wisata China Hantam Jepang: 80% Tur Batal, Kerugian Capai Rp220 Triliun
Hanazumi akan berkonsultasi dengan majelis prefektur pada sidang reguler yang dimulai 2 Desember. Jika mendapat dukungan, ia akan memberikan jawaban resmi kepada pemerintah pusat untuk menyetujui restart tersebut, menurut harian bisnis Nikkei.
TEPCO Siapkan Pengoperasian Dua Unit Terbesar
TEPCO berencana mengoperasikan kembali dua unit terbesar di kompleks tersebut, yaitu Unit 6 dan Unit 7, yang secara total dapat menghasilkan 2.710 megawatt (MW) listrik. Dari keseluruhan tujuh unit, Kashiwazaki-Kariwa memiliki kapasitas total 8.212 MW.
Pada Oktober, TEPCO menyelesaikan pemeriksaan Unit 6 setelah pengisian bahan bakar dan memastikan bahwa sistem utama untuk memulai reaktor telah berfungsi dengan baik.
Perusahaan sebelumnya juga menjanjikan 100 miliar yen (US$644 juta) untuk mendukung komunitas lokal sebagai bagian dari upaya memperoleh dukungan publik, meski sebagian warga masih menyuarakan penolakan.
Sejalan dengan Kebijakan Energi PM Sanae Takaichi
Jika disetujui, pengoperasian kembali ini akan selaras dengan kebijakan Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang mendorong lebih banyak restart PLTN untuk memperkuat keamanan energi nasional.
Baca Juga: China Murka: Lagi-Lagi, Beijing Tuntut Jepang Cabut Pernyataan soal Taiwan
Pemulihan sebagian operasi Kashiwazaki-Kariwa juga dapat membantu menurunkan biaya impor gas alam cair (LNG) Jepang, yang merupakan pembeli LNG terbesar kedua di dunia setelah China. Pemerintah Takaichi tengah memprioritaskan penurunan biaya hidup melalui stabilisasi harga energi.
Dampak pada Permintaan LNG dan Kinerja TEPCO
Jepang telah menghidupkan kembali 14 reaktor sejak menerapkan aturan keselamatan baru pasca-Fukushima. Hingga akhir Oktober, sebanyak 11 reaktor beroperasi dengan kapasitas total 10.647 MW, jauh lebih sedikit dibanding sebelum 2011 ketika terdapat 54 reaktor aktif.
Menurut analis Kpler, Go Katayama, jika Unit 6 dioperasikan kembali pada awal tahun depan, permintaan LNG Jepang bisa berkurang sekitar 1 juta ton pada 2026.
“Kami sudah menurunkan proyeksi permintaan LNG Jepang 2026 dari 66 juta ton (2025) menjadi 63 juta ton karena meningkatnya ketersediaan nuklir dan permintaan listrik yang turun. Restart Unit 6 akan lebih menurunkannya menjadi sekitar 62 juta ton,” kata Katayama.
TEPCO selama ini menanggung biaya kompensasi besar imbas krisis Fukushima. Menurut perusahaan, pengoperasian satu reaktor di Kashiwazaki-Kariwa dapat meningkatkan laba bersih tahunan hingga 100 miliar yen.












