Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang menyatakan, China telah menyetujui prosedur untuk melanjutkan impor produk makanan laut Jepang. Langkah ini menandai berakhirnya larangan perdagangan selama hampir dua tahun.
Mengutip Reuters, Jumat (30/5), Kementerian Pertanian Jepang mengungkapkan, pejabat dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang dan Bea Cukai China mencapai kesepakatan selama pertemuan di Beijing pada hari Rabu.
Ekspor makanan laut ke China diharapkan akan dilanjutkan setelah China menyelesaikan "prosedur yang diperlukan".
Administrasi Umum Bea Cukai China mengatakan bahwa kedua negara membuat kemajuan substansial setelah putaran pembicaraan lain tentang perdagangan produk akuatik Jepang.
Baca Juga: Jepang Berencana Gelontorkan Stok Beras, Turunkan Harga Jadi 2.000 Yen per 5 Kilogram
Kesepakatan ini muncul saat kedua pemerintah berupaya meredakan ketegangan yang berasal dari pelepasan air limbah olahan dari PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh pada tahun 2023.
"Kesepakatan ini menandai satu tonggak penting", kata kepala sekretaris kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers rutin.
"Kami akan terus menyerukan dimulainya kembali ekspor daging sapi Jepang ke China dan pencabutan pembatasan impor produk pertanian dan kelautan dari sepuluh prefektur, termasuk Fukushima dan Tokyo," imbuh Hayashi.
Prefektur tersebut tidak termasuk dalam kesepakatan.
Kementerian pertanian mengungkapkan, berdasarkan langkah-langkah yang disepakati, Jepang akan mendaftarkan fasilitas pemrosesan perikanan kepada otoritas China, dan ekspor akan menyertakan sertifikat inspeksi yang mengonfirmasi tidak adanya zat radioaktif.
Baca Juga: China Kenakan Bea Masuk Antidumping untuk Plastik dari AS, Uni Eropa, Jepang, Taiwan
Surat kabar Nikkei, yang melaporkan berita tersebut sebelumnya, mengatakan bahwa China diharapkan secara resmi mengumumkan dimulainya kembali impor makanan laut dari prefektur Jepang di luar wilayah Fukushima dalam waktu dekat.
China memberlakukan larangan impor makanan laut Jepang tak lama setelah Tokyo mulai membuang air limbah Fukushima yang telah diolah, yang memicu reaksi diplomatik dan ekonomi.