Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Di tahun terakhir masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengusung anggaran belanja baru kepada Kongres AS. Obama mengusulkan anggaran dasar untuk tahun fiskal 2017 sebesar US$ 4,1 triliun.
Anggaran belanja Pemerintah AS tersebut memprioritaskan sejumlah sektor. Diantaranya, sektor infrastruktur, keamanan siber, pendidikan dan perbaikan lapangan pekerjaan.
Obama juga memiliki belanja khusus untuk memerangi kelompok teroris ISIS dan menstabilkan situasi keamanan di Suriah di pos belanja Departemen Pertahanan sebesar US$ 11 miliar.
Proposal anggaran militer ini dinilai kental nuansa politik dan berpotensi ditentang keras oleh kongres yang dikuasai oleh Partai Republik.
Menurut Paul Ryan, Jurubicara Partai Republik di Kongres AS, anggaran belanja militer Obama merupakan upaya untuk merangkul suara Kongres AS. Tapi, anggaran itu mengorbankan kerja keras masyarakat.
Para pejabat Gedung Putih dinilai bermain aman dengan menampung seluruh kepentingan. Anggaran terbaru Obama bahkan memberi ruang untuk peningkatan dana penelitian kanker, program kecanduan opium, langkah-langkah penanggulangan kemiskinan dan membantu wajib pajak berpenghasilan rendah.
"Rancangan anggaran ini fokus pada pengeluaran baru, alih-alih mencari cara untuk keluar dari persoalan belanja negara yang berlebihan dan meningkatnya utang yang mencapai US$ 19 triliun," kritik Mike Enzi, Senat Ketua Komite Anggaran, kemarin.
Tekan defisit Gambaran saja, anggaran terbaru yang diusung Obama diproyeksikan menyebabkan defisit anggaran sebesar US$ 503 miliar untuk tahun fiskal 2017. Defisit ini sedikit menipis dari defisit U$ 616 miliar pada 2016 yang berakhir 30 September mendatang.
Proposal anggaran Obama mempersempit defisit menjadi 2,5% dari rata-rata produk domestik bruto (PDB) AS selama 10 tahun terakhir. Angka ini di bawah level maksimum 4% yang ditetapkan Badan Anggaran Kongres yang mengacu undang-undang (UU) pajak dan belanja saat ini.
Andai mendapatkan restu Kkongres AS, anggaran baru ini mulai efektif berlaku pada 1 Oktober 2016. "Anggaran belanja ini mencerminkan prioritas saya dan prioritas yang saya percaya akan membantu keamanan dan kemakmuran Amerika pada masa depan," kata Obama kepada wartawan, Selasa (9/2).
Beberapa poin penting yang juga bakal menjadi pembahasan alot adalah proposal kewajiban kepada bank-besar. Bank besar AS ditargetkan menyetor dana hingga US$ 111 miliar dalam tempo 10 tahun mendatang. Tujuannya menekan efek berlebihan perbankan pada sistem keuangan Amerika.