kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Obama: Tunda pemangkasan belanja Amerika


Kamis, 07 Februari 2013 / 06:43 WIB
Obama: Tunda pemangkasan belanja Amerika
ILUSTRASI. Suasana pabrik PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).


Sumber: Bloomberg, Reuters | Editor: Uji Agung Santosa

WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendesak Kongres AS menunda pemotongan anggaran negara secara otomatis yang dijadwalkan pada 1 Maret 2013. Menurut Obama, penundaan harus dilakukan untuk menghindari dampak nyata dan abadi bagi pertumbuhan ekonomi AS.


Awal Maret 2013 menjadi tenggat waktu yang menandai kompromi politik antara Pemerintah AS dengan Partai Republik terkait kekhawatiran tebing fiskal atau fiscal cliff anggaran belanja AS pada Januari 2013 lalu. "Pemotongan yang dalam dan tanpa pandang bulu untuk hal-hal seperti pendidikan dan pelatihan, energi, dan keamanan nasional akan membebani dan memperlambat pemulihan Amerika," kata Obama.


Menurut Obama, anggota parlemen harus bertindak pada paket pemotongan belanja jangka pendek dan mengubah kebijakan pajak untuk meningkatkan pendapatan negara. Peningkatan pendapatan tersebut diperlukan untuk menambal bagian dari pemotongan anggaran sebesar US$ 1,2 triliun yang akan dilakukan pada awal Maret nanti.


Kenaikan pajak


Seperti drama yang terjadi dalam menghadapi risiko fiscal cliff dan usulan kenaikan pajak orang kaya pada awal tahun lalu, Obama kali ini juga harus berhadapan dengan Partai Republik yang memiliki mayoritas suara di parlemen (House of Representatives).


Pemimpin Partai Republik, mengatakan, mereka berharap pemotongan anggaran belanja otomatis sebesar US$ 1,2 triliun akan benar-benar dilakukan pada Maret 2013. Sebagian anggota parlemen tidak setuju dengan langkah menaikkan pendapatan negara yang dilontarkan Obama.


"Kami percaya ada cara yang lebih baik untuk mengurangi defisit, namun rakyat Amerika tidak mendukung pengorbanan dan pemotongan belanja riil untuk kenaikan pajak yang lebih besar," kata John Boehner, Ketua House of Representatives yang merupakan pemimpin Partai Republik dari Ohio.


Obama tidak secara rinci menjelaskan perubahan pajak yang akan dilakukan untuk menaikkan pendapatan negara. Namun, sebelumnya Obama bilang, dia ingin memangkas diskon pajak bagi masyarakat kelas atas dan mengubah kebijakan pajak untuk transaksi pembelian dan keuntungan modal atau capital gain.


Sebelumnya Amerika memberlakukan pajak lebih rendah untuk capital gain dibanding dengan pajak atas upah. Obama sendiri telah mengusulkan penghitungan kembali pendapatan atas modal (earning) dan disamakan dengan pendapatan biasa untuk meningkatkan pendapatan pajak. Langkah itu diperkirakan bakal menaikkan pendapatan pajak mencapai sekitar US$ 16,8 miliar.


Analis Bloomberg memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini ada di kisaran 2%. Pada kuartal ketiga 2012, ekonomi AS tumbuh 3,1% dan menurun di angka 0,1% pada kuartal terakhir 2012. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan pasar perumahan dan tenaga kerja, sebagian ekonom memprediksi ekspansi AS lebih lambat karena kenaikan pajak, pemotongan belanja, penurunan ekspor dan lemahnya ekonomi global.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×