Reporter: Rika Theo |
WASHINGTON. Presiden Barack Obama menolak negosiasi apa pun dengan kubu Partai Republik soal batas atas utang Amerika Serikat. Obama menuduh mereka mencoba mencari tebusan politik dalam usaha menyelesaikan sengketa fiskal jilid dua ini.
Dalam konferensi pers semalam, Obama menegaskan tidak akan menukar guling kenaikan batas atas utang AS dengan pemangkasan belanja pemerintah seperti yang dituntut kubu Republik.
"Yang takkan saya lakukan adalah bernegosiasi dengan todongan senjata ke kepala rakyat Amerika," ujarnya.
Washington kini menghadapi sengketa fiskal jilid dua hanya dua pekan setelah masalah jurang fiskal alias fiscal cliff dibereskan. Masalah itu adalah dilema menaikkan batas atas utang AS.
Batas atas utang AS merupakan angka patokan yang menetapkan nilai utang maksimal pemerintah AS. Per Desember lalu, angka itu melejit hingga mencapai US$ 16,4 triliun.
Namun, jika angka batasan ini tak dinaikkan, maka AS akan kesulitan mencari utangan untuk mebayar utang-utangnya yang jatuh tempo plus membiayai anggarannya.
Kemarin, Gubernur Federal Reserves Ben Bernanke mengingatkan, AS akan terancam mengalami gagal bayar jika Kongres tak menaikkan batas atas itu.
Obama dan Partai Demokrat kembali harus berhadapan dengan Partai Republik di Kongres. Negosiasi alot seputar anggaran dan belanja tengah berlangsung. Tanpa tedeng aling-aling, kemarin Obama mengatakan bahwa kubu Republik akan bertanggung jawab atas konsekuensi gagal bayar.
"Mereka bisa bertanggung jawab dan membayar tagihan-tagihan warga AS, atau mereka bisa bertindak tanpa tanggung jawab dan menempatkan Amerika dalam krisis ekonomi lagi. Namun mereka takkan mendapatkan uang tebusan dengan upaya untuk tak menghancurkan ekonomi Amerika," tandasnya.
Kubu Republikan sejauh ini bersikeras agar Obama memangkas sejumlah belanja pemerintah untuk mengerem defisit. Ini merupakan syarat untuk memperoleh persetujuan mereka dalam menaikkan batas atas utang AS.
"Obama harus serius mengenai belanja dan batas utang. Inilah waktu yang tepat untuk itu," kata pimpinan Senat dari partai Republik, Mitch McConell.
Juru Bicara Parlemen AS dari Partai Republik John Boehner menambahkan, "Rakyat Amerika takkan mendukung kenaikan batas atas utang tanpa mengurangi belanja pemerintah di saat yang sama."
Sengketa batas atas utang AS dalam politik AS bukan hal baru lagi. Yang terakhir terjadi di tahun 2011 dan mempengaruhi pasar keuangan dunia.
Obama mengingatkan, apabila Republik menolak membayar tagihan-tagihan AS pada waktunya, tagihan jaminan sosial dan pensiun para veteran akan tertunda. "Kita mungkin tak mampu untuk membayar tentara kita, atau menghargai kontrak yang kita buat dengan pebisnis kecil," imbuhnya.
Bagaimana perseteruan politik ini pun lagi-lagi menghadapi tenggat waktu. Batas akhir penentuan kenaikan utang AS paling lambat harus diambil di akhir Februari ini.