Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
OPEC+ yang memiliki Rusia di dalamnya, dipaksa untuk memangkas produksi dengan jumlah rekor pada tahun 2020 karena tindakan penguncian global menekan permintaan bahan bakar.
Secara bertahap, OPEC+ memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari, kemudian menurunkan pemotongan menjadi 7,7 juta dan akhirnya menjadi 7,2 juta dari Januari.
Barkindo mengatakan OPEC sekarang memperkirakan permintaan minyak global akan banyak datang dari negara-negara berkembang. Jumlah permintaan pun bisa naik menjadi 95,9 juta barel per hari pada 2021.
OPEC pada Desember lalu sempat memperkirakan adanya kenaikan produksi minyak hingga 6,25 juta barel per hari pada 2021 karena dampak pandemi virus corona yang masih tersisa. Namun jumlah tersebut masih lebih rendah dari tahun sebelumnya.