Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Noverius Laoli
Hasilnya memang terbukti, Morey langsung merasa bersalah dan menghapus cuitan itu. Ia merasa seolah-olah publik China marah atas cuitan itu.
Setelah itu, ia mencuit kembali dan minta maaf. Serangan troll tak berhenti, cuitan Morey kembali diserang hingga akhirnya ada respons sponsor-sponsor NBA dari China menarik diri.
Menurut Clemson, tujuan dalam serangan troll ini adalah untuk memanipulasi percakapan tentang protes Hong Kong. Para troll itu ingin menunjukkan bahwa orang lebih peduli dengan pro China dibandingkan Hong Kong.
Baca Juga: Inilah kesalahan terbesar yang kerap dilakukan entrepreneur
Ini bukan pertama kalinya ada upaya kampanye disinformasi soal Hong Kong. Twitter sudah pernah mengidentifikasi ada kampanye disinformasi pada bulan Agustus. Banyak akun yang ditangguhkan saat itu. Twitter mencatat 936 akun berkaitan kampanye anti Hong Kong.
Dalam persoalan cuitan Morey, Twitter juga sudah menangguhkan akun-akun tak jelas. "Aktivitas terkoordinasi dan bentuk manipulasi platform lainnya tidak memiliki tempat di layanan kami," kata juru bicara Twitter.
NBA yang besar karena media sosial kini terancam juga karena satu cuitan di media sosial.