kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Optimisme Pebisnis AS di China Menyentuh Titik Terendah


Selasa, 19 September 2023 / 12:17 WIB
Optimisme Pebisnis AS di China Menyentuh Titik Terendah
ILUSTRASI. Optimisme Pebisnis AS di China Menyentuh Titik Terendah .


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SHANGHAI. Ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi mendorong bisnis Amerika Serikat (AS) di China menjadi pesimistis.

Hasil survei yang dirilis Selasa menunjukkan hanya 52% perusahaan AS yang masih optimistis terhadap prospek bisnis mereka di Tiongkok dalam lima tahun ke depan. 

Angka ini merupakan yang terendah sejak survei ini pertama kali dilakukan oleh Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Shanghai pada tahun 1999.

Meski pembatasan Covid-19 sudah berakhir dan sempat memberi dampak besar pada 2022, kekhawatiran tetap muncul. Geopolitik menjadi masalah utama bagi 60% dari 325 responden, sebanding dengan mereka yang khawatir atas perlambatan ekonomi Tiongkok. 

Baca Juga: Lebih dari 100 Jet Tempur China Kembali Provokasi Taiwan

Selain itu, sepertiga responden merasa kebijakan dan peraturan China bagi perusahaan asing telah memburuk.

Hubungan bisnis antara AS dan China memang tengah memburuk. Tiongkok mengritik AS yang menghalang-halangi akses teknologi mereka, sementara perusahaan AS merasa berisiko berbisnis di Tiongkok karena denda dan tindakan lainnya. 

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, baru-baru ini menyebut Tiongkok sebagai "negara yang sulit diinvestasikan".

Dalam laporan yang sama, ketegangan geopolitik disebut sebagai risiko besar bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Namun, jika hubungan AS-Tiongkok membaik, responden merasa ini akan meningkatkan prospek bisnis mereka.

Baca Juga: Diam-Diam, Penasihat Keamanan Nasional Biden Bertemu dengan Menlu China

Seiring dengan ketegangan ini, 40% perusahaan besar AS, meningkat dari 34% tahun lalu, mulai mengalihkan investasinya dari Tiongkok, terutama ke Asia Tenggara. 

Laporan dari Rhodium Group menegaskan bahwa India, Meksiko, Vietnam, dan Malaysia menjadi tujuan investasi utama bagi perusahaan AS dan Eropa yang meninggalkan Tiongkok.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×