Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SDYNEY. Australia mencatat, ada peningkatan pengajuan visa dari orang-orang tajir di Hong Kong. Peningkatan ini sejak politik bergejolak di wilayah bekas koloni Inggris itu.
"Departemen Imigrasi Negara Bagian New South Wales melihat peningkatan yang signifikan dalam aplikasi visa dari Hong Kong beberapa bulan terakhir," kata Departemen Imigrasi dalam sebuah surat kepada agen imigrasi Australia yang sempat dilihat Reuters.
Menurut Departemen Imigrasi Negara Bagian New South Wales, peningkatan itu bertepatan dengan awal aksi unjuk rasa pro-demokrasi yang masih berlangsung hingga kini di Hong Kong. Para orang kaya Hong Kong itu mengajukan Significant Investor Visa (SIV) senilai A$ 5 juta yang yang menyediakan tempat tinggal langsung untuk pelamar.
Baca Juga: Bank-bank besar di Hong Kong mengutuk kekerasan dan mendesak pemulihan
Bill Fuggle, Partner dari Baker & McKenzie, firma hukum berbasis di Sdyney, membenarkan, ada peningkatan pelamar untuk Program SIV. "Siapa pun yang bisa membuat rencana alternatif, sedang mencoba melakukannya," ujarnya.
Departemen Perbendaharaan New South Wales mengakui, ada surat dari Departemen Imigrasi yang dikirim ke agen-agen imigrasi Australia pada Senin (19/8) lalu. Tapi, mereka menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dan hanya mengatakan, kenaikan jumlah aplikasi visa dari Hong Kong tidak signifikan.
Dalam suratnya, Departemen meminta agen imigrasi berkomitmen memberikan "dukungan yang tepat" untuk membantu dalam membahas opsi migrasi dengan klien mereka.
Baca Juga: Politik masih kacau, Alibaba menunda IPO di bursa Hong Kong
SIV dulu sangat populer di kalangan warga negara China, meskipun persyaratan investasinya sangat ketat. Dan, belakangan daya tarik program visa ini mulai memudar.
Untuk bisa mendapatkan Program SIV, butuh setidaknya 40% dari A$ 5 juta untuk diinvestasikan ke usaha kecil dan modal ventura (VC). Tapi, tidak boleh diinvestasikan ke sektor properti langsung.
“Tapi Australia mungkin bukan pilihan pertama Anda untuk memarkir kekayaan. Ini adalah yurisdiksi dengan pajak yang tinggi. Dan saya kira, Australia akan mendapatkan lebih banyak orang ketimbang uang," sebut Fuggle.
Menurut data terbaru, China menyumbang 87% dari total 2.022 Program SIV yang diberikan sepanjang November 2012 hingga Juni 2018. Sedang Hong Kong berada di tempat kedua dengan hanya berkontribusi 3,2%.