kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan mobil AS targetkan penjualan mobil listrik capai 50% di 2030


Kamis, 05 Agustus 2021 / 09:52 WIB
Pabrikan mobil AS targetkan penjualan mobil listrik capai 50% di 2030
ILUSTRASI. Rivian memperkenalkan mobil pickup R1T yang sepenuhnya ditenagai listrik pada gelaran Los Angeles Auto Show di Los Angeles, California, AS,


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Beberapa produsen mobil Amerika Serikat (AS) menyatakan, memiliki target untuk meningkatkan penjualan kendaraan baru dengan model mobil listrik (EV). Namun, insentif dana dari pemerintah menjadi salah satu yang paling disorot untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Terbaru, produsen mobil AS, Detroit mengatakan kalau bercita-cita untuk memiliki 40% hingga 50% dari penjualan kendaraan baru di tahun 2030 merupakan model mobil listrik. Oleh karenanya, mereka meminta bantuan pemerintah AS senilai miliaran untuk memenuhi target agresif tersebut.

Perusahaan konsultan AlixPartners pada bulan Juni mengatakan investasi dalam kendaraan listrik pada tahun 2025 dapat mencapai US$330 miliar, meningkat 41% dari prospek investasi lima tahun perusahaan yang sebanding tahun lalu.

Sampai sekarang, kendaraan listrik mewakili sekitar 2% dari total penjualan kendaraan global, dan akan menjadi sekitar 24% dari total penjualan pada tahun 2030.

Baca Juga: Hingga tiga tahun ke depan, Pertamina targetkan 50 SPKLU bisa beroperasi

Mengutip Reuters, Biden akan menyampaikan pidato pada pada hari Kamis (5/8) terkait langkah-langkah yang diambil pemerintahannya untuk memperkuat kepemimpinan Amerika dalam mobil dan truk yang bersih

“Ketika saya mengatakan kendaraan listrik adalah masa depan, saya tidak bercanda. Nantikan berita besar besok,” tulis Biden dalam sebuah posting Twitter pada hari Rabu (4/8).

Sebelumnya, pemerintah telah menekan pembuat mobil untuk mendukung janji sukarela setidaknya 40% dari penjualan kendaraan baru menjadi listrik pada tahun 2030 karena bekerja untuk mengurangi polusi gas rumah kaca.

Produsen mobil saat ini memang telah menghabiskan puluhan miliar dolar untuk mempercepat adopsi mobil listrik, meskipun penjualan produk tersebut di AS masih tetap kecil, terkecuali Tesla Inc.

Gedung Putih sedang merencanakan sebuah pertemuan dengan Presiden Joe Biden dan kepala eksekutif dari General Motors Co, Ford Motor Co dan induk Chrysler Stellantis NV. untuk membicarakan terkait kendaraan listrik dan standar ekonomi bahan bakar.

Produsen mobil akan menjelaskan dalam pernyataan bersama bahwa target mobil listrik yang agresif bergantung pada dukungan pemerintah tambahan untuk produk tersebut dan industri pengisian daya.

Baca Juga: Ambisi Indonesia di Investasi Mobil Listrik

Sebelumnya, Biden telah menyerukan dana senilai US$ 174 miliar dari pengeluaran pemerintah akan digunakan untuk meningkatkan mobil listrik, termasuk US$ 100 miliar dalam insentif konsumen.

RUU infrastruktur Senat bipartisan juga mencakup US$ 7,5 miliar untuk stasiun pengisian mobil listrik  tetapi tidak ada uang untuk insentif konsumen baru.

Sementara itu, Biden juga menolak seruan dari banyak rekan Demokratnya untuk menetapkan target yang mengikat untuk adopsi mobil listrik atau mengikuti California atau beberapa negara dalam menetapkan 2035 sebagai tanggal untuk menghentikan penjualan kendaraan ringan bertenaga bensin.

Asal tahu saja, sekelompok  Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS juga mendesak Biden untuk menetapkan aturan emisi yang ketat untuk memastikan bahwa 60% dari mobil penumpang dan truk baru yang dijual adalah nol-emisi pada tahun 2030.

GM telah mengatakan bercita-cita untuk mengakhiri penjualan kendaraan ringan bertenaga bensin pada tahun 2035, dan mengatakan bahwa akan fokus pada kendaraan listrik penuh daripada kendaraan hibrida plug-in. Ford mengatakan pihaknya berencana setidaknya 40% dari volume kendaraan globalnya menjadi semua-listrik pada tahun 2030.

Bulan lalu Stellantis juga mengatakan pihaknya menargetkan lebih dari 40% kendaraan AS menjadi rendah emisi pada tahun 2030.

Sebaliknya, Serikat Pekerja Mobil Bersatu (UAW) telah menentang mandat mobil listrik karena hal itu dapat membahayakan pekerjaan.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden UAW Ray Curry mengatakan serikat pekerja mendukung upaya Biden untuk memperluas produksi mobil listrik, tetapi fokusnya bukan pada tenggat waktu atau persentase yang sulit, tetapi pada mempertahankan upah dan tunjangan yang telah menjadi jantung dan jiwa orang Amerika kelas menengah.




TERBARU

[X]
×