Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MANILA. Calon presiden Filipina sekaligus mantan juara dunia tinju, Manny Pacquiao, secara resmi memulai kampanyenya dengan menyampaikan program terkait perang melawan narkoba.
Pacman, sapaan akrab Pacquiao, berjanji akan memerangi narkotika dengan cara yang benar, dengan proses yang benar, bukan penembakan di jalan. Langkah ini berbeda dengan kebijakan Presiden Rodrigo Duterte yang dianggap terlalu brutal.
Kelompok hak asasi dan kritikus mengatakan penegak hukum telah mengeksekusi tersangka narkoba, tetapi polisi mengatakan mereka yang terbunuh bersenjata dan melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap.
Baca Juga: Duterte: Mereka yang Menolak Vaksinasi Covid-19 Jangan Sampai Keluar Rumah
"Saya akan melanjutkan perang melawan obat-obatan terlarang dengan cara yang benar, dengan para tersangka diberikan pengadilan yang adil dan direhabilitasi. Kami tidak akan membunuh mereka di jalanan. Mereka akan diberikan hak untuk membela diri di pengadilan," kata Pacquiao, seperti dikutip Reuters.
Perang berdarah Duterte terhadap narkoba telah menyebabkan kemarahan internasional. Sebagai respons, Duterte justru menantang Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidikinya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selama menjalankan kebijakan tersebut, Duterte menegaskan bahwa mereka yang ditembak di jalanan adalah pedagang narkoba yang dengan keras menolak penangkapan dan secara terbuka mendorong polisi untuk menembak tersangka.
Duterte juga mengatakan akan mengampuni para petugas yang dipenjara karena melakukan pembunuhan terhadap para pengedar narkoba.
Baca Juga: Legenda tinju Manny Pacquiao resmi mendaftar sebagai calon Presiden Filipina
Rencana kebijakan Pacquiao yang lebih lembut ini kemungkinan besar akan menarik simpati lebih dari masyarakat. Menurut laporan Reuters, nama Pacquiao masih tertinggal dalam jajak pendapat, terpaut lebih dari 50 poin dari pemimpin terdepan Ferdinand Marcos Jr.
Terkait dengan langkah keras Duterte terhadap narkoba, Pacquiao yakin ada aksi pembunuhan tanpa dasar hukum dalam praktiknya.
"Saya yakin telah ada pembunuhan di luar proses hukum. Kita harus memberikan keadilan kepada mereka yang dilecehkan," ungkap Pacquiao.
Selain berbeda pandangan soal perang melawan narkoba, Pacquiao yang aktif sebagai senator juga berdebat dengan Duterte mengenai pendekatannya untuk membela kedaulatan maritim. Pacquiao kecewa dengan Duterte yang pada akhirnya menolak untuk melawan China yang terlalu aktif di sekitar wilayah perairan Filipina.