Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menempatkan Joe Biden sebagai pemenang mengalahkan Donald Trump. Dalam pidato kemenangannya, Biden menyatakan, sekarang saatnya "waktu untuk menyembuhkan" Amerika yang terpecah belah.
Kemenangan Biden di negara bagian Pennsylvania yang menjadi medan pertempuran paling sengit, menempatkannya di atas ambang 270 suara Electoral College yang dia butuhkan untuk meraih kursi kepresidenan.
“Warga bangsa ini telah berbicara. Mereka telah memberi kami kemenangan yang jelas, kemenangan yang meyakinkan,” kata Biden kepada para pendukungnya yang membunyikan klakson dan bersorak di tempat parkir di kota asalnya Wilmington, Delaware seperri dilansir Reuters.
Sebagai presiden, Biden berjanji akan berusaha untuk menyatukan negara dan mengerahkan kekuatan untuk memerangi pandemi virus corona, membangun kembali kemakmuran ekonomi, menjamin perawatan kesehatan bagi keluarga Amerika, dan membasmi rasisme sistemik.
Baca Juga: Pidato kemenangan Joe Biden: Warga AS memberi kemenangan yang meyakinkan
Tanpa menyebutkan saingannya dari Partai Republik secara langsung, Biden berbicara kepada 70 juta orang Amerika yang memberikan suara untuk mendukung Trump.
“Untuk Anda semua yang memilih Presiden Trump, saya memahami kekecewaan malam ini. Saya sendiri telah kalah beberapa kali. Tapi sekarang, mari saling memberi kesempatan. Saatnya singkirkan retorika kasar, turunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi," katanya.
Biden juga berterima kasih kepada pemilih kulit hitam. Ia mengatakan, bahkan pada saat-saat terendah kampanyenya, komunitas Afrika-Amerika telah membela dirinya. "Mereka selalu mendukungku, dan aku akan mendukungmu," katanya.
Biden memperkenalkan wakilnya, Senator AS Kamala Harris, yang akan menjadi wanita pertama, orang Amerika Hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS.
"Sungguh bukti karakter Joe bahwa ia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita, dan memilih seorang wanita sebagai wakil presidennya," kata Harris.
Baca Juga: Trump gugat hasil pemilu AS, Presiden Meksiko belum beri selamat ke Joe Biden
Selamat mengalir dari luar negeri, termasuk dari Perdana Menteri Inggris yang konservatif Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Dukungan ini membuat Trump sulit untuk mendorong klaimnya yang berulang, tanpa bukti, bahwa pemilu itu curang terhadapnya.
Trump, yang sedang bermain golf ketika jaringan televisi besar memproyeksikan saingannya menang, segera menuduh Biden "bergegas untuk berpura-pura menjadi pemenang".
"Pemilihan ini masih jauh dari selesai," katanya dalam sebuah pernyataan.
Trump telah mengajukan gugatan hukum untuk menantang hasil pemilu. Tetapi pejabat pemilu di negara bagian di seluruh AS mengatakan tidak ada bukti penipuan yang signifikan, dan pakar hukum mengatakan upaya Trump tidak mungkin berhasil.
Sebelum pemilihan, Trump menolak untuk berkomitmen memberi transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah, dan dia secara salah menyatakan kemenangan jauh sebelum penghitungan selesai.