Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping berencana untuk mencaplok Taiwan secara paksa dalam lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan oleh seorang pakar politik China.
Melansir Express.co.uk, prediksi itu muncul saat pemimpin Tiongkok itu menyerukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk meningkatkan persiapan perang.
Wu Qiang, mantan profesor politik Tsinghua, mengungkapkan pernyataannya di Radio Free Asia bahwa Xi Jinping kemungkinan berencana untuk membuat langkah definitif untuk mencaplok Taiwan.
Wu menambahkan, istilah Partai Komunis China (PKC) "bersatu" adalah upaya untuk menutupi niat mereka dalam menggunakan kekuatan militer.
Baca Juga: Saat ini, China memimpin militer terbesar di dunia dengan 2,18 juta tentara
Dia juga mengatakan pencaplokan tersebut akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.
Wu dilaporkan dikeluarkan dari universitas bergengsi Tsinghua pada 2015 karena menolak menulis propaganda yang mempromosikan Xi Jinping dan kebijakannya.
Dia menambahkan, Beijing sedang melihat untuk mempercepat resolusi masalah Taiwan.
Baca Juga: Militer China tunjukkan mereka bisa bertarung dan menang dengan cara ini!
Sebelumnya, peringatan serupa juga digaungkan oleh Laksamana Philip Davidson, Kepala Komando Indo-Pasifik AS.
“Saya khawatir mereka mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan… pada tahun 2050. Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," kata laksamana Davidson dalam sebuah pernyataan pada 9 Maret 2021 lalu seperti yang dikutip Express.co.uk.
Prediksi Wu datang saat AS dan China bersiap untuk mengadakan pertemuan puncak bersama di Alaska pada 18 Maret 2021 untuk membahas ketegangan antara kedua negara di Laut China Selatan.
People's Daily mengutip pernyataan Xi Jinping yang mengatakan: "Seluruh tentara perlu memperkuat kinerjanya untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam memastikan awal yang baik untuk Rencana Lima Tahun ke-14 dan merayakan ulang tahun ke-100 berdirinya partai."
Xi Jinping juga mengklaim bahwa pada tahun 2020, PLA telah memperkuat pelatihan militer dan persiapan perang.
Baca Juga: Ini deretan persenjataan militer canggih China dalam lima tahun ke depan
"Kita harus tetap menggunakan pertempuran untuk memandu pekerjaan kita, meningkatkan persiapan untuk perang ...," jelasnya.
Wu menambahkan bahwa konflik atas Taiwan akan menciptakan "titik api" dan memicu perubahan dalam hubungan Sino-AS lebih cepat daripada yang diprediksi sebelumnya.