kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pakar kesehatan melihat potensi besar gelombang kedua infeksi COVID-19 di eropa


Jumat, 12 Juni 2020 / 16:10 WIB
Pakar kesehatan melihat potensi besar gelombang kedua infeksi COVID-19 di eropa
ILUSTRASI. Corona di Eropa. REUTERS/Gonzalo Fuentes 


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pakar kesehatan Uni Eropa pada hari Jumat, mengatakan risiko gelombang kedua infeksi COVID-19 yang cukup besar untuk mengharuskan penguncian kembali di wilayah Eropa adalah tingkat sedang hingga tinggi. Namun ini tergantung dengan pelonggaran pembatasan yang dilakukan masing-masing negara.

Penilaian risiko pandemi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa juga memperkirakan peningkatan moderat dalam tingkat infeksi dalam beberapa minggu mendatang, meskipun katanya penularan telah melewati puncaknya di sebagian besar negara Eropa. "Pandemi belum berakhir," direktur ECDC Andrea Ammon mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Tak ada kasus corona lokal selama 18 hari, Thailand cabut jam malam

Dia mengatakan, walau ada tren penurunan infeksi COVID-19 di Eropa, upaya masih diperlukan untuk membatasi penyebaran penyakit. "Penting untuk mematuhi rekomendasi mengenai jarak fisik dan mempertahankan standar tinggi kebersihan tangan dan etika pernapasan," katanya. 

ECDC yang berbasis di Stockholm memantau dan memberi nasihat tentang penyakit dan kesehatan masyarakat di Uni Eropa. Penilaiannya menemukan bahwa langkah-langkah jarak fisik yang ketat yang diberlakukan oleh banyak pemerintah telah mengurangi transmisi.

Ia juga mencatat bahwa perintah tinggal di rumah yang dipaksakan telah “sangat mengganggu masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial”, dan bahwa banyak negara sekarang telah memulai pembukaan kembali toko atau ruang publik secara penuh atau sebagian.

"Pada saat ini, tepat sebelum periode liburan musim panas, ketika negara-negara anggota mengendurkan batasan, ada risiko bahwa orang tidak akan patuh pada langkah-langkah yang direkomendasikan masih ada karena 'kelelahan isolasi'," peringatan ECDC.

Baca Juga: Sudah kangen jogging di taman? Besok 16 taman di Jakarta mulai dibuka untuk umum

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Jenewa Kamis malam bahwa “ancaman kebangkitan tetap sangat nyata ... Sekaranglah saatnya untuk lebih waspada".

“Kita juga harus ingat bahwa meskipun situasinya membaik di Eropa, secara global keadaannya semakin buruk. Kami masih memiliki jalan di depan dan kami akan terus membutuhkan solidaritas global untuk mengalahkan pandemi ini sepenuhnya, ”kata Tedros.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×