Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Wei menguraikan, meskipun kapal serbu amfibi Amerika berulang kali melakukan latihan lepas landas dan mendarat dengan jet tempur F-35B dan pesawat tilt-rotor MV-22 Osprey selama pelayarannya dalam upaya untuk menunjukkan kemampuan kapal perang baik di laut maupun di udara, tetap saja AS memiliki penggunaan yang sangat terbatas dalam aspek ini dibandingkan dengan kapal induk bertenaga nuklir.
Baca Juga: Kapal induk China bergerak di pasifik, Taiwan kerahkan kapal perang
Dia juga mencatat bahwa operasi militer AS hanya yang terbaik di antara pilihan yang buruk, dan tidak dapat menyembunyikan kondisi lemah Angkatan Laut AS saat ini.
Analis tersebut juga mengungkapkan, dengan operasi yang dilakukan baru-baru ini, Angkatan Laut AS berusaha menunjukkan bahwa mereka masih mampu memobilisasi pasukan di luar negeri. Namun kenyataannya adalah kemampuan AS untuk berperang sangat menurun.
Baca Juga: Bartambah, jumlah awak kapal induk perang AS yang positif virus corona capai 550
"Dalam upaya mempertahankan citra AS tentang hegemoni maritim, operasi negara itu baru-baru ini membahayakan kesehatan dan keselamatan pelaut karena lebih banyak dari mereka yang dapat terinfeksi oleh virus corona. Ini sangat tidak bertanggung jawab," katanya.