kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Palestina dan Israel menghadapi penguncian di tengah gelombang kasus virus corona


Senin, 06 Juli 2020 / 11:09 WIB
Palestina dan Israel menghadapi penguncian di tengah gelombang kasus virus corona
ILUSTRASI. Corona di Israel dan Palestina. REUTERS/Mohamad Torokman/pras/cfo


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Israel memerintahkan ribuan orang ke karantina setelah program pengawasan lewat telepon yang kontroversial. Ketika warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki kembali hidup di bawah penguncian menyusul lonjakan kasus virus corona di kedua daerah.

Sebuah pernyataan pada hari Minggu dari kementerian kesehatan Israel mengatakan "banyak" pesan telah dikirim ke Israel setelah keterlibatan baru dari agen keamanan domestik Shin Bet. Harian Israel Haaretz melaporkan lebih dari 30.000 orang diberitahu bahwa mereka harus masuk karantina sejak Kamis.

Baca Juga: Teknologi Augmented Reality mulai diterapkan di toko-toko kosmetik di Korsel

Setelah memberlakukan langkah-langkah ketat sejak dini selama gelombang pertama infeksi, Israel dan wilayah masing-masing melaporkan hanya beberapa lusin kasus baru sehari pada bulan Mei. Tetapi pelonggaran pembatasan menyebabkan peningkatan stabil dalam kasus-kasus selama sebulan terakhir.

"Kami berada di puncak serangan corona baru. Ini adalah wabah yang sangat kuat yang tumbuh dan menyebar di dunia dan juga di sini," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu dikutip dari Aljazeera.

Akankah kehidupan kembali normal setelah penguncian coronavirus? "Kami dalam keadaan darurat," katanya, seraya menambahkan Israel perlu lebih jauh menekan untuk mengendalikan virus.

Baca Juga: Ilmuan: Covid-19 dapat menular lewat udara, WHO harus merevisi rekomendasi kesehatan

Israel sekarang melaporkan sekitar 1.000 kasus baru sehari, lebih tinggi dari puncaknya selama gelombang sebelumnya. Ini diatur untuk memberlakukan kembali pembatasan dalam respon, membatasi hunian di bar, tempat ibadah, dan ruang acara untuk 50 orang. Hal ini juga menuntut warga negara untuk mengenakan masker dan telah mendesak untuk menjaga jarak sosial yang lebih ketat.

Sejak awal wabah, Israel telah melihat lebih dari 29.000 kasus dan 330 kematian. Lebih dari 17.000 orang telah pulih.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×