Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eskalasi ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat pamor aset safe haven kembali menguat. Aksi saling balas tarif impor oleh kedua negara raksasa tersebut memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap perekonomian global, sehingga menghindari aset berisiko.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/6) pukul 13.00 WIB, mata uang yen menguat terhadap dollar AS sebesar 0,87% ke level 109,58. Ini merupakan posisi terkuat yen dalam sepekan terakhir.
Penguatan harga juga dialami komoditas emas. Harga emas kontrak penjualan Agustus 2018 di Commodity Exchange (Comex) naik 0,4% ke level US$ 1.285,20.
Sebaliknya, mata uang yuan China merosot di hadapan dollar AS sebesar 0,24% ke level 6,4540. Ini merupakan level terlemah yuan dalam lima bulan ke belakang.
"Headline terbaru dari Trump mendorong investor ke mode risk-off," kata Shintaro Ikeshima, kepala divisi perdagangan valuta dan keuangan di Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/6).
Ia menambahkan, meskipun banyak yang berpikir hal ini mungkin hanya gertakan lain dari Trump, pelaku pasar cenderung tetap gugup dengan kondisi perdagangan saat ini.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump kembali mengancam untuk mengenakan tambahan tarif 10% pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar. Tak tinggal diam, Kementerian Perdagangan China kembali menegaskan niatnya untuk melawan dengan tegas dengan langkah-langkah kualitatif dan kuantitatif jika AS menerbitkan daftar tambahan tarif pada barang-barang produksi negaranya.