kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump ancam tambahan tarif impor produk China senilai US$ 200 miliar


Selasa, 19 Juni 2018 / 08:59 WIB
Trump ancam tambahan tarif impor produk China senilai US$ 200 miliar
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali mencuat. Presiden AS Donald Trump kembali mengecam Negeri Tirai Bambu dengan ancaman tarif baru, yakni sebesar 10% pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar.

Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/6), Trump mengatakan telah meminta perwakilan perdagangan AS untuk mengidentifikasi produk-produk China yang harus dikenakan tarif baru. Trump bilang, langkah tersebut merupakan pembalasan atas keputusan China menaikkan tarif sebesar US$ 50 miliar pada produk AS.

"Setelah proses hukum selesai, tarif ini akan berlaku jika China menolak untuk mengubah praktiknya dan bersikeras maju dengan tarif baru yang baru-baru ini diumumkan," kata Trump.

Jumat (16/6) lalu, Trump memutuskan untuk merealisasikan tarif 25% pada produk China senilai US$ 50 miliar. Beijing pun menanggapi dengan balasan tarif yang membuat Trump geram.

“China tampaknya tidak berniat mengubah praktik tidak adil terkait dengan akuisisi kekayaan dan teknologi intelektual Amerika. Alih-alih mengubah praktik-praktik itu, sekarang mengancam perusahaan-perusahaan, pekerja, dan petani Amerika Serikat yang tidak melakukan kesalahan apa pun," katanya.

Konflik perdagangan antara dua negara raksasa tersebut semakin terbuka. Apalagi, proses negosiasi sebelumnya gagal menyelesaikan keluhan AS terhadap kebijakan industri China, kurangnya akses pasar di China dan defisit perdagangan AS sebesar US$ 375 miliar.

Trump mengatakan, jika China menaikkan lagi tarifnya sebagai tanggapan atas langkah terakhir AS, ia akan memenuhi tindakan itu dengan mengejar tarif tambahan pada barang senilai US$ 200 miliar.




TERBARU

[X]
×