kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi corona justru mengangkat Wall Street ke rekor tertinggi


Jumat, 01 Januari 2021 / 15:10 WIB
Pandemi corona justru mengangkat Wall Street ke rekor tertinggi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gejolak pasar saham yang terjadi sejak Maret lalu tak mampu menghentikan investor untuk menempatkan dana dan mencetak rekor. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 menutup tahun 2020 dengan rekor tertinggi.

Tiiga indeks saham utama Wall Street mencatatkan kenaikan tahunan yang solid dan spektakuler meskipun ekonomi terguncang oleh virus corona. Investor telah meneropong perbaikan ekonomi pascapandemi Covid-19.

S&P 500 naik lebih dari 66% dari level terendah 23 Maret. Kenaikan yang mengirim Dow Jones dan S&P ke rekor tertinggi di penutupan tahun dan Nasdaq Composite ke rekor awal pekan ini, sebagian didorong oleh stimulus fiskal dan moneter besar-besaran. Pengucuran dana jumbo dilakukan untuk menopang ekonomi yang terguncang akibat kejatuhan virus corona. Kemajuan vaksin corona pun turut mengangkat indeks saham di level tertinggi.

Sepanjang tahun 2020, S&P 500 naik sekitar 16%, Dow sekitar 7% dan Nasdaq lebih dari 43%, yang menandai kenaikan tahunan terbesar untuk indeks teknologi berat sejak 2009. "Untuk indeks yang luas, ini adalah tahun bullish meskipun ada kegilaan di dunia nyata," kata Mike Zigmont, kepala penelitian dan perdagangan di Harvest Volatility Management kepada Reuters.

Baca Juga: Investor ritel domestik bikin rekor frekuensi transaksi BEI 1,7 juta kali sehari

"Saya merasa, investor telah memutuskan dunia telah berubah selamanya, pandemi virus corona adalah katalisnya dan sekarang investor telah memutuskan siapa pemenangnya dan siapa yang merugi dan bergerak maju," ujar dia.

Namun, data pada hari Kamis adalah pengingat bahwa ekonomi masih memiliki pemulihan yang panjang ke depan. Klaim pengangguran awal mingguan menurun untuk minggu kedua berturut-turut menjadi 787.000. Tapi, angka tersebut tetap jauh di atas puncak Great Recession 2007-2009.

Teknologi dan barang konsumsi adalah sektor dengan kinerja terbaik pada tahun 2020. Sementara energi, yang tertinggal selama dekade terakhir, sekali lagi menjadi yang terlemah dari 11 sektor S&P utama pada tahun 2020 dan mencatat kinerja tahunan terburuk yang pernah ada.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Apple membantu mengangkat S&P 500 dan Nasdaq. Saham-saham yang memperoleh diuntungkan oleh stay at home seperti pengecer online ETSY Inc dan platform pembayaran digital PayPal turut meningkat.

Baca Juga: Sepanjang 2020, kurs rupiah spot melemah 1,33%, ini sentimen yang mempengaruhi

Untuk sesi tidak resmi Jumat (31/12), Dow Jones Industrial Average naik 191,34 poin atau 0,63% menjadi 30.600,9. Indeks S&P 500 naik 24,37 poin atau 0,65% menjadi 3.756,41. Nasdaq Composite bertambah 23,03 poin atau 0,18% menjadi 12.893,03.

Harapan jangka pendek dari cek stimulus yang lebih besar meredup setelah Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell memblokir pemungutan suara cepat pada hari Rabu untuk mendukung seruan Presiden Donald Trump meningkatkan cek bantuan COVID-19 menjadi US$ 2.000 dari US$ 600.

Pasar saham AS selanjutnya akan tertuju pada dua pemilihan Senat AS di Georgia minggu depan yang akan menentukan kendali Senat dan memengaruhi kemampuan Presiden terpilih Demokrat Joe Biden untuk memberlakukan agendanya.

Baca Juga: Ada 19 saham dengan net sell asing lebih dari Rp 1 triliun, ini daftar lengkapnya




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×