Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Dampak El Nino terhadap ekonomi ternyata bukan main-main. Bukan hanya terhadap tahun ketika El Nino itu terjadi, tetapi hingga bertahun-tahun setelahnya.
Nah, tahun ini El Nino kembali diproyeksikan bakal terjadi. Jadi, seperti apa dampak buruk ekonomi yang mungkin ditimbulkan dan bakal terasa sampai kapan?
El Nino adalah kumpulan air laut hangat yang terbentang dari Amerika Selatan hingga Asia dan memicu perubahan cuaca yang luas. Perubahan ini mengakibatkan banjir yang menghancurkan, kekeringan yang mematikan tanaman, menurunnya populasi ikan, sampai peningkatan penyakit tropis.
Dengan El Nino yang diproyeksikan akan kembali tahun ini, para peneliti Universitas Dartmouth melaporkan dalam Science bahwa korban finansial dari pola iklim yang berulang dapat bertahan selama beberapa tahun setelah peristiwa itu sendiri.
Mengutip artikel National Science Foundation (NSF), El Nino menggerus triliunan dollar AS pendapatan di seluruh dunia.
Studi ini termasuk yang pertama mengevaluasi biaya jangka panjang El Niño, dan memproyeksikan kerugian yang jauh melebihi perkiraan penelitian sebelumnnya.
Di Amerika Serikat, El Nino biasanya menghasilkan musim dingin yang lebih basah dan lebih hangat di Pantai Barat dan musim badai yang lebih ringan di pesisir Atlantik.
Baca Juga: Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Terjadi Hujan Sedang-Lebat
Para peneliti menghabiskan dua tahun untuk memeriksa aktivitas ekonomi global dalam beberapa dekade setelah peristiwa El Niño 1982-83 dan 1997-98 dan menemukan "tanda yang terus-menerus" dari pertumbuhan ekonomi yang melambat lebih dari lima tahun kemudian.
Perekonomian global masing-masing mengalami penurunan sebesar US$4,1 triliun dan US$5,7 triliun, dalam setengah dekade setelah masing-masing peristiwa ini, sebagian besar ditanggung oleh negara-negara tropis termiskin di dunia.
Para peneliti memproyeksikan bahwa kerugian ekonomi global untuk abad ke-21 akan mencapai US$84 triliun karena perubahan iklim berpotensi memperkuat frekuensi dan kekuatan El Niño.
Bahkan jika janji para pemimpin dunia saat ini untuk mengurangi emisi karbon membuahkan hasil, proyeksi kerugian itu masih berlaku.
Baca Juga: Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Terjadi Hujan Sedang-Lebat
Para peneliti memperkirakan bahwa El Niño tahun 2023 saja kalaubenarterjadi dapat menahan ekonomi global sebanyak US$3 triliun pada tahun 2029.
Penulis utama Christopher Callahan, Rekan Penelitian Pascasarjana Yayasan Sains Nasional AS, mengatakan penelitian tersebut membahas perdebatan yang sedang berlangsung tentang seberapa cepat masyarakat pulih dari peristiwa iklim besar seperti El Nino.
"Kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa masyarakat dan ekonomi benar-benar tidak hanya terpukul dan pulih," kata Callahan.
Dia menambahkan bahwa data menunjukkan penurunan pasca El Niño bisa berlangsung selama 14 tahun.
Nah, mengingat Indonesia adalah negara tropis yang sangat terdampak oleh El Nino, sebaiknya para Calon Presiden yang akan berlaga pada Pemilu 2024 perlu memikirkan strategi kebijakan mengantisipasi.