kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Para Investor Sekarang Dinilai Telah Lupakan Metode Ilmiah dalam Analis Mereka


Jumat, 31 Oktober 2025 / 22:24 WIB
Para Investor Sekarang Dinilai Telah Lupakan Metode Ilmiah dalam Analis Mereka
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., October 2, 2025. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor dan sejumlah riset keuangan dinilai semakin menjauh dari kaidah dasar ilmu pengetahuan, sehingga banyak klaim pasar yang tak teruji dan berpotensi menyesatkan, kata Marty Fridson, penerbit Income Securities Advisor.

Fridson mengingatkan bahwa metode ilmiah yang menurut Oxford Languages meliputi pengamatan, pengukuran, eksperimen, serta perumusan, pengujian, dan modifikasi hipotesis telah menjadi standar analisis selama berabad-abad. 

Namun, ia menilai pendekatan sistematis itu jarang terlihat dalam banyak riset keuangan modern, meski pembuatnya seringkali mengantongi gelar lanjutan.

Perbedaan penting, menurut Fridson, adalah antara rekomendasi saham yang berdasarkan asumsi subyektif tentang prospek perusahaan yang masih wajar dan klaim tentang bagaimana pasar bekerja secara umum. 

Baca Juga: Metode Diet Golongan Darah A, Rekomendasi Makanan dan Pantangannya

“Beda antara analisis perusahaan dan pernyataan seputar dinamika pasar,” katanya, yang menyorot banyaknya ujaran bahwa peristiwa geopolitik tertentu atau kebijakan negara pasti akan memengaruhi imbal hasil saham, spread kredit, atau harga komoditas di masa depan.

Fridson memberi contoh beberapa ‘kebenaran pasar’ yang sering diulang: obligasi sebagai lindung nilai terhadap penurunan saham, saham nilai (value) yang akan mengungguli pertumbuhan (growth) setelah periode tertinggal, atau prediksi harga bitcoin yang terus naik seiring pelonggaran nilai mata uang negara. Sayangnya, kata dia, banyak pernyataan semacam itu tidak didukung pengamatan dan pengujian yang solid.

Untuk menegaskan pentingnya pengujian empiris, Fridson mengisahkan pengalamannya ketika masih bekerja sebagai analis fixed income. 

Ia meneliti klaim umum bahwa penghentian pembayaran dividen saham biasa merupakan sinyal beli untuk obligasi perusahaan dengan logika bahwa penghematan kas memperbaiki kondisi perusahaan sehingga menguntungkan pemegang obligasi.

Baca Juga: Kenapa Manusia Bisa Lupa ya? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ia menelaah 31 kasus pemotongan dividen dari dekade sebelumnya dan mengukur perubahan risk premium obligasi terkait, yang dalam studinya didefinisikan sebagai selisih yield obligasi tersebut terhadap yield obligasi korporasi Moody’s Aaa. 

Hasilnya bertolak belakang: pada 20 dari 31 kasus, risk premium justru meningkat antara satu bulan sebelum dan satu bulan sesudah pemotongan dividen.

Secara statistik, analisis Fridson menunjukkan dengan keyakinan 90% bahwa perilaku pasar lebih sering berlawanan dengan “aturan praktis” itu angka yang ia catat masih di bawah ambang 95% yang lazim dipakai untuk menyatakan keyakinan kuat, tetapi cukup untuk menolak pembenaran strategi beli otomatis pasca-pemotongan dividen.

Fridson menekankan bahwa menerapkan metode ilmiah dalam riset keuangan lebih dari sekadar menelusuri data historis. 

Peneliti harus mengoreksi variabel-variabel pengganggu yang bisa menciptakan hubungan palsu, serta melakukan out-of-sample test untuk memastikan temuan tidak sekadar hasil kondisi khusus pada periode pengamatan tertentu.

Baca Juga: Grup Djarum Jadi Investor Medikaloka Hermina (HEAL), Cermati Rekomendasi Analis

Sejak 1980-an, kemajuan teknologi membuat data pasar lebih mudah diakses dan memungkinkan penelitian yang lebih banyak dan lebih ketat. 

Namun, menurut Fridson, masih banyak klaim ‘ahli’ yang sekadar hipotesis atau hasil pemilihan data yang mendukung kesimpulan tertentu kadang selaras dengan kepentingan pemberi kerja peneliti.

Ia mengimbau para investor untuk terus selektif terhadap nasihat pakar: membedakan antara hipotesis yang belum teruji dan kesimpulan yang berdasar analisis rigor yang mengikuti metode ilmiah sangat penting untuk melindungi kesejahteraan finansial. 

Selanjutnya: Harga Minyak WTI Sedikit Terangkat Eskalasi Militer Venezuela

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×