kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Para investor top dunia memperingatkan akan kehancuran pasar yang lebih besar


Sabtu, 18 Juli 2020 / 05:05 WIB
Para investor top dunia memperingatkan akan kehancuran pasar yang lebih besar


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Sejumlah investor dan miliarder tengah membunyikan alarm akan datangnya kehancuran pasar besar-besaran. The GOAT of investing memimpin peringatan dari kalangan orang-orang kaya akan kondisi ini.

Investor kawakan Warren Buffett yang seharusnya menyebarkan uang tunai saat pasar saham jatuh memilih menahan diri, merupakan juga peringatan.

Mengutip Yahoo Finance, Minggu (12/7), banyak orang merasa aneh bahwa Buffett telah kehilangan selera investasinya pada tahun 2020 ini. Konglomerat Buffett masih memiliki uang tunai sebanyak US$ 137 miliar.

Baca Juga: Warren Buffett terjungkal ke urutan 8, ini 10 orang paling tajir di dunia saat ini

Berskhire Hathaway hanya melakukan satu kesepakatan signifikan selama pandemi ini yakni membeli aset transmisi dan penyimpanan gas milik Dominion Energy sebesar US$ 9,7 miliar.

Sementara, banyak orang yang tinggal di rumah karena Covid-19 sedang bermain di pasar saham. Langkah yang dilakukan para amatir ini sebenarnya mengkhawatirkan Buffett.

Buffett tidak suka membeli saham dan berspekulasi tanpa berpikir seperti yang dilakukan para trader harian, yang saat ini tengah bersemangat mengumpulkan saham-saham yang tertekan.

Pasar saham saat ini memiliki kemiripan dengan kondisi pada awal tahun 2000 saat terjadinya gelembung dot.com.

Baca Juga: Kekayaan Warren Buffett masih di atas Rp 1.000 triliun meski rajin donasi

Buffett mengatakan, investor berfokus bukan pada apa yang dihasilkan oleh aset, melainkan pada apa yang akan dibayarkan oleh orang berikutnya atau investors are focusing not on what an asset will produce but rather on what the next fellow will pay for it.

NBA personality dan pemilik waralaba Dallas Mavericks, Mark Cuban, berbagi sentimen Buffett. Dia meyakini bahwa reli pasar saham yang terengah-engah akan berakhir setelah diketahui seberapa besar kehancuran akibat pandemi.

Sementara para trader harian menghasilkan uang dengan berpikir bahwa mereka jenius di pasar saham.

Investor miliarder lainnya dan CEO Oaktree Capital di AS, Howard Marks, mengatakan, orang membeli saham untuk bersenang-senang. Namun ia menasihatkan agar jangan menjadikan saham pasar judi karena memperdagangkan saham secara sembrono itu tidak sehat.

Sebab ia memperingatkan, banyak trader selama erat dot.com dulu berpikir bahwa membeli saham saat jatuh merupakan strategi yang tidak dapat dilewatkan. Namun saat gelembung pecah, barulah diketahui dampaknya.

Baca Juga: Redakan ketegangan, Menlu China sampaikan tiga usulan ini ke AS

Karena itu, para miliarder Buffett, Cuban dan Marks memperingatkan investor untuk tidak terbawa arus. Sekarang bukan waktunya untuk berspekulasi karena pasar sendiri ibarat masih berada di atas es yang tipis.

Sebab ketika dampak corona terlihat, maka akan memicu aksi jual besar-besaran karena banyak orang akan menarik uang mereka dari pasar saham.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×