kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Para Penasihat Trump Tawarkan Sejumlah Opsi untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina


Kamis, 05 Desember 2024 / 04:50 WIB
Para Penasihat Trump Tawarkan Sejumlah Opsi untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Para penasihat Donald Trump telah mengajukan proposal untuk mengakhiri perang Ukraina yang melibatkan penyerahan sebagian wilayah kepada Rusia.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Para penasihat Donald Trump telah mengajukan proposal untuk mengakhiri perang Ukraina yang melibatkan penyerahan sebagian wilayah kepada Rusia, menurut analisis Reuters dan wawancara dengan sumber dekat presiden terpilih AS.  

Tiga penasihat utama, termasuk utusan khusus Trump untuk Rusia-Ukraina, pensiunan Letnan Jenderal Keith Kellogg, menyarankan agar pembahasan keanggotaan NATO bagi Ukraina dihentikan.

Penasihat Trump berencana mendorong negosiasi antara Moskow dan Kyiv dengan menawarkan insentif maupun sanksi. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah penghentian bantuan militer ke Ukraina jika tidak bersedia berunding, tetapi bantuan akan ditingkatkan jika Rusia menolak dialog.  

Baca Juga: Rencana Trump Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Ini Sejumlah Opsi yang Ditawarkan

Trump berjanji dalam kampanye untuk mengakhiri konflik dalam 24 jam setelah dilantik pada 20 Januari, meskipun belum mengungkapkan strategi spesifik. Namun, mantan pejabat dan analis keamanan nasional skeptis terhadap kemampuan Trump memenuhi janji tersebut.  

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang menghadapi kekurangan tenaga kerja dan kehilangan wilayah, telah mengisyaratkan keterbukaan terhadap negosiasi meskipun Ukraina tetap berambisi bergabung dengan NATO. 

"Ukraina harus mencari solusi diplomatik," kata Zelenskiy pekan ini.  

Menurut Eugene Rumer, mantan analis intelijen AS, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya enggan terlibat dalam negosiasi. "Putin tidak terburu-buru," katanya. Putin tetap menuntut agar Ukraina menghentikan upaya bergabung dengan NATO dan menyerahkan empat provinsi yang diklaim Rusia.  

Baca Juga: Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Apa Tanggapan Kremlin?

Rumer menambahkan, Putin kemungkinan akan terus memperluas wilayah yang dikuasainya sambil menunggu konsesi dari Trump.  

Pada Mei lalu, Reuters melaporkan bahwa Putin bersedia mempertimbangkan gencatan senjata berdasarkan garis depan saat ini, tetapi siap melanjutkan perang jika Kyiv dan Barat tidak menanggapi.  

Hingga pekan lalu, Trump belum membentuk kelompok kerja khusus untuk menyusun rencana perdamaian. Sebaliknya, beberapa penasihat menawarkan ide secara individu, baik di forum publik maupun kepada Trump.  

Baca Juga: Harga Emas Global Naik Tiga Hari, Perang Rusia-Ukraina Dongkrak Pamor Safe Haven

Rencana perdamaian diperkirakan akan melibatkan dialog langsung antara Trump, Putin, dan Zelenskiy. "Tidak mungkin mengomentari rencana tanpa gambaran lengkap," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.  

Seorang mantan pejabat keamanan nasional Trump menyebut ada tiga usulan utama: rencana Kellogg, usulan Wakil Presiden terpilih JD Vance, dan konsep yang diajukan Richard Grenell, mantan kepala intelijen sementara Trump.  

Rencana Kellogg, disusun bersama mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Fred Fleitz, mencakup pembekuan garis pertempuran saat ini dan penghentian pembahasan keanggotaan NATO bagi Ukraina. Rencana ini juga mengusulkan jaminan keamanan dari AS.  

Sebastian Gorka, penasihat keamanan nasional Trump, mengatakan bahwa Trump akan menekan Putin untuk berunding dengan ancaman menghentikan pengiriman senjata. Namun, saat dimintai komentar, Gorka menyebut laporan Reuters sebagai "sampah berita palsu".  

Baca Juga: Uni Eropa dan Korea Selatan Desak Penarikan Tentara Korut dari Perang Rusia-Ukraina

Vance mengusulkan zona demiliterisasi di sepanjang garis depan saat ini, sementara Grenell menyarankan pembentukan "zona otonom" di Ukraina timur.  

Proposal tersebut kemungkinan mendapat penolakan dari Zelenskiy, yang menjadikan keanggotaan NATO sebagai bagian dari "Rencana Kemenangan"-nya, serta dari sekutu Eropa dan beberapa anggota parlemen AS.  

Beberapa negara Eropa telah menyatakan komitmen meningkatkan bantuan ke Ukraina, dan Presiden AS Joe Biden terus mengirim senjata, yang dapat melemahkan posisi Trump dalam mendorong negosiasi.  

Baca Juga: Harga Emas Terdongkrak Perang Rusia-Ukraina dan Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

"Kongres mungkin tidak mendukung rencana yang mengandalkan peningkatan bantuan militer," kata Rumer. "Saya kira tidak ada yang memiliki rencana realistis untuk mengakhiri ini."



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×