Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden terpilih AS Donald Trump ingin bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk meredakan ketegangan di Korea. Sayangnya, Kim meragukan pertemuan semacam itu akan terjadi.
Melansir United Press International (UPI), Trump dan Kim telah bertukar surat persahabatan. Akan tetapi Kim mengabaikan Presiden Joe Biden selama masa jabatannya. Dan baru-baru ini, Kim mengerahkan sekitar 11.000 tentara ke Rusia untuk membantu perang negara itu melawan Ukraina.
Beberapa penasihat Trump menganggap presiden terpilih memiliki peluang lebih baik untuk mengadakan diskusi yang bermakna dengan Kim setelah menjabat pada bulan Januari.
Tidak ada jadwal untuk pembicaraan potensial antara Trump dan Kim, tetapi Trump menganggap keduanya hampir saja menutup kesepakatan yang dapat menjamin perdamaian di Korea selama masa jabatan pertamanya, kata Randall Schriver, mantan penasihat pertahanan senior Trump, pada hari Kamis dalam sebuah acara di Hudson Institute.
Trump dan Kim bertemu pada tahun 2018 di Singapura dalam pertemuan pertama antara para pemimpin Amerika Serikat dan Korea Utara dan bertemu lagi setahun kemudian di Hanoi, Vietnam, dan di sepanjang Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Tetapi petemuan-pertemuan tersebut pada akhirnya tidak dapat berujung pada perjanjian damai.
Baca Juga: Ancaman Tarif Trump terhadap Mitra Dagang Utama Mengguncang Pasar
Korea Utara terus mengembangkan teknologi rudal jarak jauh yang suatu hari nanti dapat memungkinkan Korea Utara untuk menargetkan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat dengan hulu ledak nuklir jika negara itu menjadi negara nuklir.
Kim mengatakan dia tidak melihat alasan untuk bertemu dengan Trump, seraya menambahkan Amerika Serikat memiliki "kebijakan agresif dan bermusuhan yang tidak berubah" terhadap Korea Utara.
Kim pada hari Jumat mengatakan bahwa ia akan terus mengembangkan teknologi nuklir dan rudal yang mampu meluncurkan hulu ledak nuklir terhadap musuh-musuh Korea Utara.
Tonton: Tim Trump Upayakan Pembicaraan Langsung dengan Kim Jong Un
"AS, Jepang, dan Korea Selatan tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab sebagai biang keladi perusak perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan tersebut," kata Kim kepada para pemimpin militer Korea Utara.
"Tugas yang paling penting dan kritis bagi angkatan bersenjata kita adalah persiapan untuk perang," tambahnya.
Korea Utara meluncurkan 45 rudal uji tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua yang diluncurkan pada tanggal 31 Oktober yang menempuh jarak 620 mil.